Rabu, 30 Juni 2010

Cas Cis Cus dari Ane


DI BAWAH INI KOMENTAR ANE UNTUK ARTIKEL "DEMORALISASI MANUSIA& KELANGKAAN OKSIGEN" YANG DI MUAT DI BLOG ANE KEMAREN, SIMAK YE...GUYS....:

Bismillahirrahmaanirraahiim

"Fabiayyi aalaaairobbikumaa tukadzzibaan..." Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan???

Salah satu ayat dari surat Ar Rahman diatas, memang benar-benar menggambarkan kita sebagai manusia mengenai sikap kita terhadap apa yang sudah Alloh beri..

"Untuk 1 tabung oksigen setara dengan 4 kilogram. Kita asumsikan andaikan kebutuhan oksigen ini kita charge seperti yang dilakukan rumah sakit. Jika 1 tabung oksigen setara dengan 4 kilogram dan kebutuhan rata-rata manusia adalah 375 kg/hari, maka yang dibutuhkan adalah 375 kg/hari dibagi dengan 4 kg/tabung oksigen atau sekitar 94 tabung oksigen setiap harinya. Jika 1 tabung oksigen senilai Rp 85,000 maka dalam 1 hari saja kita harus membayar sebesar 94 tabung dikalikan per tabungnya adalah Rp 85,000 atau seharga Rp 7,990,000/hari" (kutipan artikel diatas)

MasyaAlloh...kalo seandainya Alloh menagih bayaran, pastinya kita tidak sanggup membayar dari apa yang sudah kita hirup yaitu berupa oksigen. bayangin aje, manusia perharinya membutuhkan 375 kg oksigen. sedangkan di Rumahsakit, puskesmas atau poloklinik didapat karena tabung oksigen di beli untuk tindakan kegawat daruratan.

liat khan perhitunangan di atas dari artikel ini. perhari kalo dikalkulasikan dengan biaya yang harus kita keluarkan perhari adalah sebesar Rp.7,990,000. Itu perhari loh guys...., coba deh...sekarang kalian pade hitung lagi dari umur kalian yang sekarang. Dari mulai ibu kite susah payah ngeluarin kita ke dunia ini dengan izin Alloh lah menghirup udara ampe umur kite sekarang.

Ane coba dengan umur ane ye...
sekarang umur ane 25 jalan-jalan, hihihi, bulan september nanti baru mencapai 26 tahun. jadi sekarang masih ngaku 25. kaga pape ye...biar ngitungnya rada simple (hihihi, ngarep)
yaudah kita mulai aje ngitungny, 1 tahun ada 365 hari x 1 tabung oksigen (375 kg) = 136.875 kg/tahun. terus di kaliin deh hasil tersebut sama umur ane sekarang (136.875 x 25 = 3.421.875 kg oksigen) Busyeeeeeeeet dah..., Ups SUBHANALLOH....maksudnya, Jadi selama ini ane telah menghirup oksigen sebanyak 3.421.875 kg.

Bentar hitungan kita belun selesai, sekarang mengenai biaya.Harga 1 tabung oksigen yang isinya sama dengan 4 kg oksigen yaitu Rp.85.000. Berarti 3.421.875 di bagi 4 kg hasilnya 855.468, 75 tabung. terus dikali deh sama harga pertabung (Rp. 85.000/tbg) hasilnya yaitu (masyaAlloh di kalkulator dalam HP ane, sangking banyaknya hasilnya sampe ga' bisa kebaca hasilnya, ada tulisan "Result too Large to display" ) bentar ane hitung pake manual aje ye..ternyata hasilnya 72.714.843.750 R U P I A H. Dari mane ane dapet uang sebanyak itu kalo Alloh tiba-tiba nagih ke ane ye....???? masyaAlloh hutang ane ke Alloh banyak bener dah....

tiada kata terucap yang paling indah selain:

"SUBHANALLOH WAL HAMDULILLAH WALAAILAAHAILALLOH"


Tapi Guys... untuk kita sebagai manusia dan makhluk yang lainnya, itu semua G R E T O N G alias Gratisan.

Ape kaga Baik tuh.. Alloh..?? memberikan secara cuma-cuma. kitenye aje yang kaga' pernah bersyukur... Tapi berasa' ko' bagi orang yang mengalami sakit. misalanya, penyakit Asma or yang berhubungan dengan penyakit pernafasan, kambuh sedikit dah megap-megap karena sesak nafas, oksigen yang di dapat tidak normal seperti manusia sehat lainnya. Eiits, itu juga kalo orang yang lagi sakit itu nyadar bahwa sangat berharganya pada oksigen.

contoh Simplenya,penyakit pilek (flu), kalo penyakit ini sering banget ane ngalamin. ga' jauh-jauh, kemaren ane pulang latihan badminton di kantor, eh ternyata lepas latihan pulang di jalan hujan. karena ga' ada payung, meskipun hujannya rintik-rintik, Jalan menuju kosan Lanjooot. Eh... Malemnya ane flu. Hidungnya mampet, nafas susah. kaya' di iklan-iklan gitu deh..."yang satu mampet, yang satu engga", mampet di satu hidung hanya bertahan sebentar, disusul mampet dua-duanya. Alhamdulillah Alloh selalu memberikan Kemudahan untuk hambanya, ga bisa Nafas dari Hidung, ada satu lagi cara bernafas yaitu dari mulut. tapi busyet dah... jadi capek sendiri...

tuh khan berasa... Nikmat sehat dan gratisan menghirup udara tanpa halangan apapun memang patut di syukuri.

anenya aje, yang memang kadang menyepelekan. lupa bawa payung lah...kalo udah bawa, giliran buka payung yang males. karena menganggap hujannya ga' begitu deras.

Makannya guys n khususnya untuk ane pribadi...
Merenungi, bertafakur, Bersyukur dan beribadah kepada Alloh Ta'ala adalah suatu kebutuhan untuk kita jadi ga' hanya suatu kewajiban. Karena Sesungguhnya Alloh Maha kaya, dan Alloh tidak akan berkurang sedikitpun Kebesaran dan kekayaanNya lantaran kita tidak Beribadah dan tidak Bersyukur kepadaNya.

Sekali lagi renungan ini, ane tujukan pula untuk ane pribadi.

wallohua'alambishowab...

Kebenaran hanyalah milik Alloh Ta'ala, Kesalahan datang dari ane yang banyak, banyak dan baaaaaaanyaaaaaaak kesalahan...

kita tutup renungan kita kali ini baca Hamdalah, Istighfar dan doa kafarotulmajelis... (ups salah, kita khan ga' ketemuan dalam satu majelis khan??)
hihihi, ga' papa deh... secara doanyapun mengandung arti yang baik.

Senyum dulu ah... ^_^

Nb: Habiiiiiiss, nulis di kolom komentar di bawahnya, pas dah selesai ketik di enter, ternyata kaga' muat karena kepanjangan komentarnya. Yah...sekalian aje ane jadiin tulisan singkat

Selasa, 29 Juni 2010

DEMORALISASI MANUSIA DAN KELANGKAAN OKSIGEN



ONESIMUS HIHIKA

KabarIndonesia - Oksigen begitu penting bagi manusia. Menurut beberapa literatur mengatakan bahwa orang yang kekurangan oksigen akan mengalami hal-hal seperti mudah lelah, tidak fokus, mudah mengantuk dan yang paling ekstrim adalah kematian. Pada kondisi biasa (tidak melakukan aktivitas apa-apa seperti kerja berat ataupun olahraga), kebutuhan rata-rata manusia untuk oksigen adalah 375 liter per hari. Jika 1 liter setara dengan 1 kg, maka jika dikonversikan ke kg, kebutuhan manusia akan oksigen per hari adalah 375 kg Kebutuhan oksigen ini didapatkan secara gratis atau cuma-cuma. Andaikan kalau dicharge ke kita seperti yang dilakukan rumah sakit pada pasiennya per kebutuhan kita, berapa yang harus kita bayar? Di rumah sakit Samarinda misalnya harga per tabung oksigen adalah senilai Rp 85,000 (http://www.samarinda.go.id). Untuk 1 tabung oksigen setara dengan 4 kilogram. Kita asumsikan andaikan kebutuhan oksigen ini kita charge seperti yang dilakukan rumah sakit. Jika 1 tabung oksigen setara dengan 4 kilogram dan kebutuhan rata-rata manusia adalah 375 kg/hari, maka yang dibutuhkan adalah 375 kg/hari dibagi dengan 4 kg/tabung oksigen atau sekitar 94 tabung oksigen setiap harinya. Jika 1 tabung oksigen senilai Rp 85,000 maka dalam 1 hari saja kita harus membayar sebesar 94 tabung dikalikan per tabungnya adalah Rp 85,000 atau seharga Rp 7,990,000/hari.

Jika dengan demikian berapa yang akan kita bayar selama setahun? Atau jika memakai usia saya sendiri saat ini yaitu 26 tahun. Sudah berapa banyak yang saya harus bayar demi oksigen? Jika kita harus bekerja mencari uang, berapa gaji yang kita butuhkan selama sebulan untuk membayar oksigen? Oksigen secara cuma-cuma didapatkan melalui pohon ketika melakukan proses fotosintesis. Pohon menyerap CO2 dan mengeluarkan O2 (oksigen) yang dihirup oleh manusia. Persoalannya adalah ketersediaan oksigen gratis ini sering disia-siakan oleh manusia. Manusia justru penyebab utama menipisnya ketersediaan oksigen gratis bagi dirinya sendiri. Penyebab menipisnya ketersediaan oksigen gratis ini paling tidak disebabkan oleh dua hal yaitu uncontrol deforestry dan demoralisasi manusia. Pertanyaannya adalah dari ke dua sumber masalah di atas, bagaimana solusinya? Bagaimana (strategi) memulainya, factor-faktor apa saja yang perlu mendukung ini? Sepintas dapat dijelaskan bahwa solusi dari penyebab diatas dapat dilakukan dengan cara mengembalikan kedua factor penyebab diatas ke kondisi yang seharusnya. Proses pengembalian ini tentunya memerlukan strategi, cara dan pendukung lainnya. Catatan di bawah ini adalah paparan tentang uncontrol deforestry dan bayangan tentang akibat yang dimunculkan jika hal ini terus terjadi. Penyebab uncontrol deforestry oleh APHI (2004) dikatakan antara lain: illegal logging, penyelundupan kayu, perambahan kawasan hutan, konversi kawasan hutan, dan tumpang tindih peraturan. menurut Holmes (dalam Irwanto, 2006) mengatakan untuk Indonesia saja kehilangan sekitar 2 juta hektar hutan setiap tahun. Padahal untuk 1 pohon bisa menghasilkan sekitar 1,2 kg oksigen per harinya. Asumsikan jika 1 hektar lahan berisi 10 pohon, maka untuk 2 juta hektar/tahun hutan yang hilang itu sama dengan menghilangkan 20 juta pohon. Jika satu pohon menghasilkan sekitar 1,2 kg oksigen/hari, dan jika 1 tahun adalah 365 hari maka 20 juta pohon itu bisa menghasilkan sekitar 7,300,000,000 kg oksigen. Jika manusia membutuhkan setiap harinya adalah 375 kg oksigen atau 136,875 kg/tahun maka kehilangan 20 juta pohon itu sama dengan menghilangkan kesempatan hidup 53,333 manusia, atau memaksa 53,333 manusia ini untuk sepanjang hidupnya menghabiskan waktunya mencari uang demi membeli oksigen tabung.

Ketakutan saya adalah konflik masa depan adalah konflik demi memperebutkan ketersediaan oksigen. Oleh karena itu untuk menyelesaikan sebab pertama diperlukan penyelesaian pada sebab kedua yaitu demoralisasi manusia. Bagi saya, persoalan pertama hanyalah lecutan dari persoalan demoralisasi pada manusia. Demoralisasi manusia adalah sebab utama dari semua kerusakan hutan dimana saja. Demoralisasi manusia jugalah yang menjadikan sumber oksigen kita terus berkurang tiap harinya. Untuk mengembalikan kondisi demoralisasi manusia ini pada kondisi yang seharusnya diperlukan dua hal yaitu: 1. Kesadaran Apa itu kesadaran? Benarkah setiap hari kita berjalan dalam kondisi sadar? Kesadaran adalah upaya terkontrol dan upaya untuk berusaha mengendalikan diri baik tindakan, sikap, mental, pikiran maupun jiwa. Mengapa demikian? Dalam pemahaman filsafat timur, perbuatan, tindakan, keadaan pikiran kita akan membawa pengaruh bukan saja pada diri kita tetapi pada dunia. Dalam konsep filsafat timur yang disebut kesadaran adalah bahwa ketika kita menyadari mengapa kita dan dunia seperti ini sekarang ini maka kita perlu melihat ke masa lalu kita, atau bagaimana kita dan dunia di masa depan tergantung pada perbuatan dan tindakan kita hari ini. Pertanyaannya adalah bagaimana kesadaran dimunculkan dan dibentuk? Perlu diadakan revisi kembali tentang konsep antrhoposentrisme. Manusia selama ini memandang dirinya sebagai pusat dari sistem alam semesta. (Sonny Keraf, 2002) bahwa segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia.

Oleh karena itu, alam pun dilihat hanya sebagai objek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Pemahaman sebagai mahkluk termulia (anthroposentrisme) inilah yang menjadikan manusia melakukan eksploitasi atas alam tanpa diimbangi dengan konsep pemeliharaan terhadap alam. Banjir, kemarau panjang, pemanasan global hanyalah upaya alam untuk kembali pada kondisi setimbangnya. Jika perlu dilakukan revisi terhadap konsep anthroposentrisme ini bagaimana melakukannya? Sebagai orang yang meyakini bahwa mengetahui adalah langkah awal bagi terbentuknya kesadaran, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: Pertama, masukkan kurikulum ekologi sebagai salah satu mata pelajaran pada tingkat SD sampai dengan SMA. Bahkan, pada tingkat universitas mata kuliah ekologi harus menjadi mata kuliah umum wajib yang diikuti oleh mahasiswa. Selama ini pendidikan sendiri secara eksklusif sudah membatasi dirinya pada spesifikasi sehingga menutup mata pada pengetahuan-pengetahuan lain. Pada tingkat universitas misalnya faktanya bahwa matakuliah ekologi kadang hanya dianggap sebagai mata kuliah bagi mereka yang menempuh studi-studi ilmu alam. Begitu juga sebaliknya mata kuliah-mata kuliah tentang social kadang hanya dianggap sebagai mata kuliah yang perlu diketahui oleh mereka yang mendalami ilmu-ilmu social saja. Kekeliruan semacam ini harus dihentikan dari sekarang. Mengapa demikian? Sebagai orang yang memiliki hobby pada ilmu-ilmu social pun kita tetap hidup dengan alam, setiap hari kita bersentuhan dengan alam. Sungguh sebuah ironi ketika sesuatu yang akrab dengan kita dan kita tidak mengenalinya sama sekali. Jika kita sudah tidak mengenalnya, bagaimana kita mencintainya? Begitu juga dengan mereka yang menggeluti ilmu-ilmu alam. Sebagai manusia kita selalu juga bersentuhan dengan manusia. Sehingga itu kita juga perlu belajar tentang perilaku manusia melalui ilmu-ilmu social. Kedua, gali kembali konsep-konsep anthropologi masyarakat local yang memberikan pesan lingkungan. Seperti ada konsep semacam ini “jangan tebang pohon itu karena disitu ada setannya”.

Pertanyaannya adalah mengapa kemudian konsep ini tidak lagi mempan dan dianggap ketinggalan zaman? Apakah karena masyarakat kita sudah tidak lagi takut pada setan? Dalam pemahaman tentang ilmu pengetahuan, yang disebut dengan ilmu jika pengetahuan itu diuji melalui pendekatan-pendekatan atau kaidah-kaidah universal. Anthropologi masyarakat semacam diatas belum bisa dikatakan sebagai ilmu karena terbatas pada lingkup tertentu dan belum teruji secara universal, sehingga ketika pengetahuan berkembang, pengetahuan-pengetahuan semacam ini kemudian ditinggalkan karena dianggap ketinggalan zaman. Oleh karena itu, pesan-pesan anthropologi semacam ini perlu diberi sentuhan sains. Caranya sederhana. Cari tahu pohon apa saja yang diberi pesan semacam itu dan lakukan penelitian-penelitian dengan menggunakan metode-metode atau kaidah-kaidah sains yang universal apakah pohon tersebut memiliki resapan yang tinggi atau memiliki daun yang lebat – yang nota bene menghasilkan banyak oksigen sehingga ada larangan untuk ditebang walaupun dengan penjelasan yang belum memadai oleh masyarakat pada waktu itu. 2. Kebanggan Mengapa kebanggan? Mengapa kita perlu bangga? Kebanggan macam apa? Kebanggaan kita adalah karena memliki hutan terbesar di dunia. Kebanggan kita adalah sejak nenek moyang kita, kita telah memiliki nilai-nilai lokal untuk menjaga hutan kita hingga saat ini dan telah mewariskan kepada kita. Kita perlu bangga karena kita menyumbang oksigen terbesar bagi dunia di samping Brazil dan Equador dengan hutan Amazonnya. Oleh karena itu dengan kebanggaan semacam ini kita perlu wariskan kearifan nenek moyang kita tentang menjaga hutan kita. Dalam konteks globalisasi semacam ini, seharusnya ini menjadi nilai tawar kita kepada bangsa-bangsa lain yang bangga dengan pengetahuan dan teknologinya. Dengan kebanggan mereka pada tataran ini, saat ini kita harus mengatakan kepada dunia bahwa teknologi bukan jaminan bagi keterlanjutan kehidupan. Kita harus bicara pada negara-negara maju bahwa tanpa kita sebagai penyangga bagi kehidupan mereka, teknologi yang mereka banggakan juga tidak mungkin tercipta.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita bangkit dengan bangga, dan sudah saatnya kita katakan kepada negara maju bahwa kita bukan bangsa yang tertinggal ataupun terbelakang menurut persepsi mereka, karena sepanjang sejarah telah terbukti bahwa kita penyumbang hidup mereka. Belajar dari pengalaman Equador. Selama puluhan tahun hutan tempat mereka bernaung tidak pernah diutak-atik apalagi dieksploitasi untuk mengambil minyak. Padahal di hutan itu juga merupakan salah satu sumber minyak yang bisa jadi devisa bagi negara itu. Tetapi, mereka memiliki cara pikir yang berbeda. Dengan hutan mereka, mereka menawar kepada dunia. Jika bantuan ekonomi tidak diberikan kepada mereka, mereka akan melakukan penambangan di hutan itu demi memperbaiki kondisi ekonomi. Dalam pikiran semacam ini bagi saya hentikan obsesi kita untuk mengejar ketertinggalan kita dengan negara maju dalam teknologi, tetapi dalam konteks global semacam sekarang ini berikan tekanan pada negara maju bahwa kita setara dan sejajar. Kita bukan lagi nomor dua dalam pandangan mereka. Fakta sejarah membuktikan bahwa dengan kearifan local yang kita miliki terbukti ratusan tahun dan ratusan generasi dunia kita selamatkan dengan menjaga hutan Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi. Tetapi dengan dalih kemajuan untuk mengejar ketertinggalan kita korbankan itu. Oleh karena itu kita harus bicara pada dunia, bahwa jika ingin menyelamatkan diri mereka, selamatkan hutan kita juga.


Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia.com

Senin, 28 Juni 2010

Maksa Banget




Sabtu seru!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ( karena sangking serunya, tanda serunya pun harus ada & banyak), hehehe...

Masih belum reda nih...batuknya, jadi masih konsumsi obat batuk. Tapi alhamdulillah flunya dah engga'. sabtu aktifitas cuma di rumah dan ngaji rutinan tiap pekan ba'da ashar.

Biasa...kalo udah nyampe dirumah, pekerjaan menumpuk (cucian menumpuk, piring menumpuk, debu menumpuk, sampah menumpuk eeeennnnnnnnnnnnnn yang paling indah sukai adalah PAHALLLLLLA menumpuk juga ) hehehehe, amiiiiiin ya Alloh...

Tapi ternyata kakak iparku, dah bantuin untuk nyuciin piring loh....hebat yah...dia laki-laki ....tapi sangat-sangat mengerti kalo istrinya yang sedang hamil muda & kebetulan ane lagi kurang fit.

Ba'da dzuhur mereka pergi menghadiri undangan dari salah satu teman kakak ipar, sedangkan anak-anaknya di tinggal.......sama antenya tersayang.... ^_^, awalnya mereka memaksa ikut tapi ga' boleh sama abinya, karena tempat undangannya jauh... Mereka berangkat pake motor ane, karena motor kakak ane lagi di bengkel

Jadilah...pengasuh yang baik...

Sambil nemenin mereka, pekerjaan mencuci baju tetep lanjooot...
lepas itu bersihin kamar mandi...
" busyeeeeeet dah.... nih...kamar mandi di bersihinnya nunggu ane pulang dulu kaya'nya " Mana fixalnya habis lagi...jadi bersihin dindingnya cuma pake sabun colek dan harus menggunakan tenaga yang extra untuk menggosoknya. Fuiiiiiiiiiiiiiiiih.....bener-bener seperti melakukan olahraga....mandi keringat booooo....', biasanya kalo mo' bersihin kamar mandi rada-rada takut karena khawatir muncul kelabang n cacing. biasanya kalo ada fixal sedikit membantu kalo mereka muncul tinggal di siram fixal mereka langsung mati... Bukannya ane sadis sih..., habis mo' gimana lagi...

Sebel deh....kamar mandi bangunnya selalu bermasalah... di sela-sela dekat tembok selalu ada celah yang sedikit bolong sehingga memungkinkan cacing or kelabang ada. Ini di sebabkan juga karena semennya sedikit, makannya kemaren bilang sama bapak n mama' untuk di kasih semen supaya tidak ada lagi celah...
Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa di benerin.

Alhamdulillah, ponakan bisa di ajak kompromi, mereka tertidur pulas setelah lelah bermain. Memang ponakan ante paling yang baiiiiiiik ^_^

Selesai semuanya Pas Ashar....
langsung mandi dan siap-siap untuk pergi ngaji rutinan. Alhamdulillah umi n abinya dateng pada waktu yang tepat... , jadinya ane bisa pergi ngaji pake motor deh...

Alhamdulillah selamat sampai tujuan, jadi juara 2 karena yang baru dateng baru 1 orang.... tadi sempet khawatir juga, karena kakak bilang tadi di jalan banyak kontainer...Alhamdulillah...ane selamat sampai tujuan...

kalo udah di tempat ngaji rutinan tuh,,,seru...temu kangen, dapet semangat karena umi ngasih motivasi yang sangat luar biasa... dapet pengalaman yang ga' kalah keren dengan motivator-motivator terkenal.... kalo udah introspeksi diri...duh diri ini...sangat banyaaaaaaaaaaak kekurangan, kafaahnya sedikiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit sekali...., bahasa inggris kaga' bisa, apalagi bahasa araaaab.... MasyaAlloh....ko' ane jadi muslimah yang melompong ye...... Boro-boro S3, S2 aje belum...huuuuuh.....sangat-sangat tidak berkualitas....

Pulang dari liqo, cari rute yang ngelewatin lembaga kursus bahasa Inggris..., emang sih...bukan lembaga yang beken-beken seperti LIA or EF. Pas lewatin, ternyata dah tutup. huhhhh... :( langsung aja catet no telpon yang terpampang di spanduk. Lanjutkan perjalanan menuju rumah... Emang paling seneng ngendarain motor kalo kondisi lalu lintas lancar.... Blaaaaaaaaaaash....

Ternyata lancarnya ga tahan lama, setelah masuk daerah tanah merdeka agak macet karena ada yang lagi hajatan. Lumayan padat, di depan ane ada angkot APB. di sebelah kiri ada celah sedikit, ane memperkirakan kaya'nya bisa nerobos nih.... Bismillah di coba... ngegas, ga' taunya di depan ada motor yang lagi parkir, kaki ane belum naik, ngegasnya udah kekencengan karena khawatir angkot nya jalan karena mo sekalian nyalip angkot, Beeeeeetz....kena deh kaki sama motor yang lagi parkir. lumayan kenceng kebenturnya, Alhamdulillah tuh motor ga' jatoh...tapi ane bisa lolos dari macetnya...Meskipun kaki ngalamin sakit karena kebentur, lumayan keras... Dalam hati, wah nyampe rumah ga' boleh ketauan nih...kalo kaki lagi sakit.

Dirumah pas pulang, dengan gaya'nya yang khas, mama menyambut..."ehhhhh...sayangku dah...pulang" Berrrrrrrrr, bagai pepohonan yang lagi haus trus disiram...SEGER rasanya denger kalimat dari mama. rasa sakit sih...masih ada... langsung ngelongok ke lemari es, cari es batu yang bisa ngompres kaki. tapi ngompresnya diem-diem, takut ketauan.

Sambil ngompres, liat HP. ternyata ada panggilan tak terjawab dari no yang tidak di kenal. langsung sms no tersebut dan bilang "ini siapa? maaf tadi lagi di jalan" ga di blz, yaudah kembali lagi konsentrasi ke kaki. ga' taunya adik baru pulang dari jaga toko, masuk kekamar trus ngeliat ane lagi ngompres kaki. Eh...dia langsung curiga " hayoooo, lagi ngapain??? kenapa kakinya??" eh langsung deh cerita, tapi di awali dengan sebuah perjanjian "tapi, awas yah....jangan bilang mama or yang lainnya" yang ga enaknya cerita ama dia, pasti minta uang tutup mulut, dia bilang " Oke ga' bialng siapa2, tapi kasih uang tutup mulut ye...minta uang seribu rupiah doooong, untk beli shampo katanya" langsung aja di kasih...dari pada dia berubah pikiran untk minta yang lebih gede.....hehehe...
lagian tuh orang mintanya sedikit sekali....padahal klo minta lebih dari itu juga dikasih....

dia keluar kamar, eh ga' lama ada telpon dari no yang di kenal tadi..., dia say salam dan langsung nanyain "ini indah ya...?", indah bilang" maaf ini dari siapa?" suaranya ga' jelas, dan ane fikir tuh orang dah matiin hpnya karena mungkin signal ga bagus. trus saat itu abang ane kekamar untk nanyain cicilan motor yang ane ambil. lagi ngobrol sama kakak, sambil ane liat ke hp, ko' masih ada tanda orang telpon, ternyata orang yang tadi telpon dari tadi belum matiin hpnya dan dia mendengarkan ane ngobrol sama abang ane.

Akhirnya ane tanyain lagi ini siapa, ga' taunya temen kantor. Ane heran dari mana dia tau no Hp ane.., eh dia malah jawab "dari mana saja boleh" dengan nada yang lagi ngetrend sekarang kalo nyebutin kalimat itu... Dia tanya rumah ane, untuk memastikan dia menyebutkan nama daerah & gangan dan ternyata tepat. Ane tanya lagi emang kenapa nanya alamat rumah. Dia mengaku saat itu dia sedang di rumah temannya yang dekat dengan rumah ane, terus dia bilang " kalo mau main keruma, boleh ga?", ane jawab aja emang mo ngapain. eh die jawab mo' minta sirup. ane bilang aja ga' ada, terus dia bilang "kalo air putih pasti ada khan?",

huh...ko ni orang maksa banget untk kerumah ane..., ane bilang aja kalo ane ga' terbiasa menerima tamu cowo'. Dia tetep bersikeras untk mampir suatu saat.
"kenapa, maksa banget ye...tuh orang???"

Sedikit bercerita... ane paling ga' bisa kalo ada orang yag slalu maksa dan ngejar-ngejar ane. Ga' tau kenapa, ada penilaian tersendiri terhadap orang yang slalu ngejar-ngejar ane...
ini ane curhat aje ye...dulu khan waktu SD ane sempet sekolah di 2 sekolah. kelas 1 sampe 2 di daerah Rawabadak, karena orang tua pindah rumah di daerah cilincing, jadinya kelas 3 pindah ke sekolah yang di daerah dekat rumah. jadilah ane anak baru. dari kelas 4 sampe kelas 6 ada anak yang sering gangguin ane dan selalu ngejar-ngejar ane apalagi kalo pulang sekolah. Bahkan dulu mereka sempet nyamperin kerumah, sangking takutnya ane ngumpet di kolong meja. padahal rumah ditutup, habis mereka mengerikan. hehehe kalo inget itu jadi ketawa sendiri, padahal rumah di konci, Ngapain juga sampe ngumpet di kolong meja...hihihi ^_^

Tapi dari situ, ada penilaian yang kebawa ampe sekarang...terhadap orang yang sering ngejar-ngejar... padahal mungkin ga' semua orang bisa di nilai buruk or minus hanya karena ngejar-ngejar ane...


kaya'nya ane harus bisa menilai secara bijak deh... tapi ini lagi berusaha kok'...
Bismillah...harus bisa...^_^


(btw, saat ini kakinya nya masih biru...tinggal di kasih thrombopop gel deh, mudah2han cepet hilang, amiiiin )

Selasa, 22 Juni 2010

Ngantuk.....


Catatan Selasa, 22 juni 2010

MasyaAlloh.....ngantuk banget nih,,,,, karena sebelumnya habis minum obat batuk. Dari kemaren tenggorokan dah mulai gatel, tapi ga' berdahak. Kemaren rencananya niat shaum, karena gatel banget tenggorokan akhirnya minta resep dan langsung minum obat. Khawatir kalo ga' langsung diatasi batuknya, larinya nanti ke flu, kalo dah flu biasanya indah langsung ngedrop. Eh...pas pulang kemaren lupa bawa obatnya ke kosan, jadi minum obatnya ga' teratur deh...

Sebelum cerita hari ini, mo ceritain yang kemaren dulu ye...

pagi-pagi dah ada pasien 1 orang. Selama ngerjain pasien, nur (perawat gigi) memberitahu indah untuk bertugas menjadi panitia Donor Darah bareng DPR &MPR. Bukan hanya indah aja sih...yang lain juga ikutan. Sampe disana, kata petugas yang DPR yang tim medis dari DPD harus ada yang berpartisipasi dong untuk mendonorkan darahnya. indah dan nur bersedia, kita isi formulir pendaftaran. masuk dan langsung diperiksa HB kita, ternyata kita berdua ga' ada yang lolos. nur HBnya 12 sedang indah cuma 11. Pantes indah rada "keliyengan". Niatnya sih... udah ada untuk memberanikan diri donor Tapiiiiiii apa mau di kata....
petugas pengecek HB bilang: "anda tidak memenuhi persyaratan menjadi pendonor"
huuuuffft.....

kami bertugas dengan panitia yang lain di pendaftaran, yang daftar ga' begitu banyak. hanya 214 orang, itupun belum di sortir dengan pendonor yang tidak memenuhi persyaratan. tidak seperti 3 bulan sebelumnya yang bisa mencapai 300san orang.

banyak faktor sih...yang membuat pendonor saat itu sedikit, bisa jadi publikasinya yang ga' meluas, ga ada hadiahnya or ada yang takut/pusing ngeliat darah....bisa juga di karenakan juga para kaum lelaki yang hobi nonton bola hingga larut malam (secara sekarang lagi momentnya piala dunia) or mungkin masih ada yang takut dengan jarum suntik...hihihi, lucu yah....

lagi jaga di pendaftaran tiba-tiba ngantuk langsung menyergap....dan indah ga' bisa ngindarin itu....mana di tempat pendaftaran anginnya "sepay-sepoy" lagi....wuuuiiiii..., makin ngantuk. Salah satu petugas medis yang dari DPR, selalu ngajak ngobrol indah. Mudah-mudahan dia ga nyadar kalo indah saat itu ngantuk banget dan ga' konsen mendengarkan ceritanya. Ceritanya panjang lagi..., cerita tentang dirinya, cerita tentang anak-anaknya dan yang bikin indah langsung GA' ngantuk adalah dia menanyakan hal yang sering banget indah denger. "indah kapan nih....nyusul???" indah hanya berucap.... "amiiiin, semoga Alloh memudahkan untuk indah menikah...", eh...ibu itu mengamini dan minta di undang kalo indah nikah nanti. Dia bilang indah sudah punya calon khan, indah jawab dengan "cengengesan aje deh..." ga' tau deh...tampang indah kaya' apa saat itu...pasti aneh banget.

Setelah membicarakan mengenai topik yang ada hubungannya dengan indah, ibu kembali membicarakan anaknya. Kaya'nya ibu ini hobi sekali membicarakan anaknya yang pintar, mungkin itulah kebanggaannya. Dan ngantuk indah kembali datang. Indah bingung, baru jam 10an ko'ngantuk. Ternyata tadi pagi jam 9nan, indah buka puasa dengan minum obat batuk. Pantes aja dari tadi ngantuk.

Nah...kalo cerita hari ini (liat tanggal!!!)

Kejadiannya ga' jauh beda...karena Tema kali ini "Ngantuk" indah hanya menceritakan yang kaitannya dengan ........."N_G_A_N_T_U_K"......

Indah minum obat udah siangan sekitar jam 2an.

ada pasien si umi arkhan, tangannya terkilir.., disitu indah udah sayup-sayup ngantuk gituh deh...., ga' kaya biasanya kalo ngantuk biasa bisa ditahan. ini bener-bener ga' tahan. udah cuci muka tetep aja.

ga' lama, ada pasien lagi...di situ makin ngantuk. Sampe-sampe diajak ngobrol sama pasien, bener-bener ga' kedengeran, si pasien ngulang kalimat yang sama sampe 3x. MasyaAlloh....malu-maluin...

ga' nyaman banget..., tenggorokan gatel banget... tapi harus segera bisa indah cegah supaya ga' ke arah flu.... obat ga' lupa indah bawa kekosan.

dikosan dah punya niat, setelah sholat isya selesaikan tilawah trus langsung tidur...
RENCANA TERLAKSANA, karena sebelum tidur minum obat...Blassss tidur....
Jam 3 bangun, tenggorokan gatel banget dan hidung mampet.... Wah.....dah mulai flu nih....
Langsung aja ke kamarmandi wudhu dan melanjutkan aktifitas ibadah.....
indah harus bisa mengendalikan diri untuk tidak berkelukesah ...


"Ya Robb....Berilah hamba Kesembuhan.... & Ampunilah Dosa-dosa hamba yang banyak ini...."

Jumat, 18 Juni 2010

Ingiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin




Lagi Kepengen banget The new album of "Muhammad Nabiku - Haddad Alwi, Anti
& Vita"

Tau Hadad alwi mo ngeluarin album baru sebenernya dah lama..., dari FBnya beliau. Kemaren sempet juga nyari, tapi ga' ketemu...hiks...hiks...,
Siapa yah...yang bisa beliin album terbaru ini....????
hehehe, ngarep.com neeeeh....^_^, habis seru ngeliat lounchingnya meskipun hanya bisa liat melalui foto-foto yang ada di Fb.

Mo' liat foto-foto lounching??, berikut ini foto-foto lounching album terbaru hadad alwi:

Kamis, 17 Juni 2010

Catatan tgl 13 Oktober 2009

Bismillahirrahmaanirrahiim

Pada Akhirnya semua akan kembali pada yang empunyaNya, segala bentuk amanah yang diemban akan dipertanggung jawabkan di hadapan Alloh SWT, tak ada yang terlewatkan satupun. Pada saat manusia hidup itu di bagi menjadi 3 bentuk macam manusia, yang pertama manusia yang kafir yaitu tidak mematuhi segalah perintah Alloh SWT dengan kata lain berbuat sesukanya. Yang kedua manusia yang ahli ibadah selalu taat kepada Alloh SWT, selalu menjalankan perintah Alloh SWT dan hanya fokus ibadah kepada Alloh SWT. Manusia yang ketiga ini adalah seorang yang taat kepada Alloh SWT dan peduli dengan lingkungan sekitar terhadap ketaatan kepada Alloh SWT atau beramal ma’ruf nahi mungkar. Secara pembagian, yang rugi adalah orang yang masuk dalam golongan manusia yang pertama dan yang kedua. Mungkin dari sebagian orang beranggapan golongan manusia yang kedua dalam posisi aman seperti golongan ketiga. Akan tetapi anggapan itu salah besar, ancaman Alloh SWT ternyata menimpa atau akan terkena pada golongan manusia yang pertama dan yang kedua. Loh ko bisa begitu??? Lihat Quran Surat Al Maidah: 2 “ …Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Alloh, sesungguhnya Alloh amat berat siksa-Nya”

Alloh SWT juga memperingatkan kita untuk tidak membiarkan kemaksiatan yang terjadi didepan mata kita.

Jika kita hanya asik dengan ibadah kita, memepertebal kesholihan pribadi kita dan tidak menghiraukan orang lain di lingkungan kita yang berbuat kerusakan baik kerusakan moral ataupun kerusakan alam, maka Alloh SWT tidak segan-segan akan menimpakan musibah, tidak hanya menimpa para pelaku saja akan tetapi akan menyeluruh kepada masyarakat sekitarnya. Lihat QS:Al Anfal:25 “ Dan takutlah kalian terhadap fitnah (musibah, petaka, bencana, siksa) yang benar-benar tidak hanya menimpa orang-orang dhalim di antara kalian secara khusus. Dan ketahuilah bahwasanya Alloh Maha Dahsyat siksa-Nya”

Itu sepenggal mukadimah, dalam menelaah dan merenungi tugas kita sebagai seorang hamba. Hari itu tgl 30 september 2009, tepat 1 hari setelah hari lahirku 25 tahun yang lalu. Hari berjalan seperti rutinitas hari lainnya, pulang kerja sekitar pukul 17.05 aku dan teman pergi ketempat salah satu salon muslimah di daerah yang tak jauh dari tempat kita bekerja. Saat berada di tempat salon, tak terasa sambil menunggu adzan maghrib, ada seorang teman yang meng SMS dengan menanyakan kabar kondisi keluarga di padang, saat itu aku benar-benar “ga” tau apa yang terjadi, teman tadi mengabarkan bahwa “terjadi gempa di padang dengan kekuatan 7,6 skala richter”. Langsung aku me “reply” sms dan menanyakan “tepatnya di daerah mana?”. Lalu teman menjawab “gempa terjadi di daerah pariaman” Saat itu aku berfikir bahwa daerah tempat nenek, paman dan bibi jauh dari pariaman karena mereka tinggal di kota padangnya.

Ternyata petugas salon muslimah itu ada yang menangis, karena ternyata dua dari 8 petugas salon muslimah itu berasal dari padang juga, dan teman yang pergi bersama aku ke salon muslimahpun berasal dari padang tepatnya dari pariaman. Suasana di salon itu jadi semakin resah dan gaduh, karena setiap nomer pesawat komunikasi yang kami hubungi untuk mengetahui keadaan disana tidak ada yang tersambung. Aktifitas salon dihentikan dan kami langsung menonton televisi yang menyiarkan secara “live” laporan mengenai gempa di padang. MasyaAlloh ternyata, tidak hanya pariaman yang rusak parah, kota padangpun termasuk daerah parah yang terkena goncangan gempa. Hati semakin kacau, karena tidak ada satupun yang bisa di hubungi. Saking paniknya jadi lupa menghubungi keluarga dirumah untuk menanyakan nomer lain yang bisa dihubungi kepadang, ternyata mereka belum ada yang tau kabar ini, jadi kabar gempa di padang baru mereka ketahui setelahaku telepon. Semua menghubungi, tapi tetap tak ada yang tersambung. Awalnya karena dengar kabar pusat gempa di pariaman, aku langsung menanyakan pada temanku, karena setauku ibu dan adiknya sedang pergi kepadang, Alhamdulillah ibu dan adiknya sedang dalam perjalanan ke Jakarta. Tak lama kakakku mengSMS nomer telepon yang lain, yang mungkin bisa dihubungi, Alhamdulillah terdengar nada sambung, diangkat oleh bibi yang rumahnya tidak jauh dari nenek meskipun terpisah oleh sungai. Bibi mengatakan beliau terkena gempa dan merobohkan sebagian dari rumah belakang. Saat itu, bibi belum bisa pergi jenguk nenek.

Akan tetapi mereka mendapatkan kabar bahwa rumah nenek dan rumah bibiku yang lain yang bersebelahan dengan rumah nenek ikutan roboh. Alhamdulillah aku dapat kabar bahwa mereka selamat. Itulah mungkin sekelumit beberapa perasaan sanak saudara yang ingin mengetahui keadaan saudaranya yang lain yang sedang tertimpa bencana.

Akan tetapi dari semua bencana alam yang terjadi, itu semua merupakan peringatan dari Alloh SWT bagi kaum yang berfikir. Alloh SWT melihat respon dari hambanya ketika ia diberi cobaan seperti ini, apakah ia berputus asa atau ia merenungi segala dosa yang telah diperbuat??? Cepat sekali jika Alloh SWT berkehendak, dengan sekali Alloh berkata “kun (jadi) fa yakun (maka jadilah), tidak ada persekian detik Alloh menginginkan sesuatu, maka terjadi. Seperti dalam QS: Al Insyiqaq: 1-6 “Apabila langit terbelah, dan langit itu mengikuti (perintah) Tuhannya dari semestinyalah begitu, dan apabila bumi diratakan, dan bumi mengeluarkan apa yang ada di dalamnya dan bumi menjadi kosong, dan bumi itu mengikuti perintah TuhanNya dan semistinyalah bumi itu mengikuti, Wahai manusia, sesungguhnya kamu bekerja keras dengan benar-benar utnuk (menuju) kepada Tuhanmu maka pasti kamu akan menemuiNya”.

QS: Ar Ruum:41 “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Alloh menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar)”. Dari semua peristiwa yang terjadi di alam ini, Alloh SWT ingin menunjukkan eksistensinya kepada hambanya yang sangat sombong. Saudaraku seiman, coba renungkan apakah cobaan ini atau musibah yang diberikan Alloh SWT hanya untuk peringatan bagi kaum yang berdosa??? Tidak saudaraku, banyak sekali orang-orang yang tidak berdosa yang wafat atau kembali kepada Alloh SWT dalam kondisi terkena gempa, tsunami, longsor atau kejadian alam lainnya. Sekali lagi renungkanlah mukadimah dari artikel ini.

Saat ini, satu pertanyaan untuk kita semua “Bagaimana dengan diri kita??????”, apa kita mengaku sebagai orang yang peduli terhadap lingkungan sekitar, mengaku para pelaku dakwah, para pecinta kebenaran, benci pada kemungkaran. Sepertinya semua pengakuan itu terlalu sombong dan terlalu cepat jika kita mengaku sebagai pendukung kebaikan, bisa jadi kitalah yang menjadi penyebab turunnya musibah. Dengan masih melakukan maksiat diam-diam, meskipun orang lain melihat secara kasat mata kita seorang yang sholih… maksiat diam-diam banyak sekali, dari niat hati yang ingin dipuji, masih mudah tergoda dengan bujuk rayu wanita dan tahta. Dan bisa jadi kita sudah tahu dan berilmu akan tetapi justru kita sendiri yang melanggar dan melakukan maksiat. Satu lagi teman…, bisa jadi ilmu yang kita dapat dari seorang guru atau orang yang fakih tidak kita amalkan. Itulah kita, tempatnya lupa dan khilaf. Hanya kepada Alloh SWT kita memohon perlindungan dari segala kelamahan kita.

Satu kalimat motivasi untuk kita semua

” marilah kita menjaga diri kita, keluarga, masyarakat, negeri ini dari kemaksiatan dan kemungkaran yang terjadi”

Wallohu’alam

Hamba yang dhoif..



Rabu, 16 Juni 2010

PENCURI


Seekor burung mahal jenis merpati pos tampak gelisah dalam sebuah sangkar besi nan indah. Tubuhnya yang elok mulai terlihat lemas. Dalam dua hari ini, ia memang tidak mau makan.

Sang merpati yang telah menjuarai beberapa turnamen dunia ini, mulai dari kecepatan terbang hingga ketepatan target tujuan hinggap, yakin benar kalau tuan barunya yang dua hari ini memberinya makan, bukanlah tuan yang sebenarnya. Ia yakin dirinya telah dicuri.

Karena itulah, senikmat dan semahal apa pun makanan yang ditawarkan, ia tetap tidak mau makan. Sang merpati pintar ini yakin, menikmati makanan dari orang yang telah mengecewakan tuannya yang asli, berarti mengkhianati sang tuan yang telah menyayanginya dengan penuh cinta.

Namun, si pencuri tidak pernah marah dengan penolakan itu. Ia ambil lagi makanan yang belum disentuh itu, untuk kemudian diganti dengan makanan yang baru, yang lebih segar, dan lebih nikmat. Sang pencuri pun tidak lupa membersihkan kandang merpati dengan penuh hati-hati.

Begitulah hari-hari yang dilalui oleh sang pencuri kepada merpati curiannya. Sesekali, dengan penuh kelembutan, jari tangan sang pencuri membelai-belai bulu kepala merpati. Sungguh suatu perlakuan yang melebihi apa yang diterima si merpati dari tuannya yang asli.

Ketika lapar yang tidak lagi bisa ditahan, sang merpati akhirnya mencicipi makanan sajian tuan barunya itu. “Aih, lezatnya makanan ini. Baru kali ini aku merasakan makanan senikmat ini,” ucap sang merpati sambil terus memakan sajian yang ada di sangkarnya.

Keesokannya, sang merpati kembali menikmati sajian tuan barunya. Kali ini ia tidak lagi ragu untuk menikmatinya. Perasaan buruknya tentang siapa tuan barunya itu mulai sirna. Tubuhnya pun sudah mulai segar dan bugar. Sayapnya yang pernah rusak, kini kembali normal seperti sebelumnya.

**
Jika seseorang berada dalam keheningan muhasabahnya. Mungkin ia bisa merasakan bahwa begitu banyak ‘pencuri’ yang sangat dekat dalam keseharian kita. Ada ‘pencuri’ yang berkedok karir, ada yang berkedok demi masa depan, ada yang demi isteri dan anak-anak, ada yang berlabel demi maslahat yang lebih besar, dan lain-lain.

Tampilan kelembutan dan kebaikannya yang begitu mempesona, lambat laun mengurangi kejernihan timbangan batin kita. Suatu saat, seseorang tidak lagi bisa membedakan mana yang sebenarnya sebuah kebenaran dan mana yang kebatilan. Mana yang memperbaiki dan mana yang merusak. Dan bahkan, mana Tuan Besar yang telah memberinya kehidupan, dan mana tuan-tuan kecil yang justru mencuri nilai-nilai kehidupannya. (muhammadnuh@eramuslim.com)

KELOMPOK ANTI ISLAM

Kelompok Anti Islam Paris Rencanakan Pesta Sosis Babi dan Wine di Dekat Masjid

Rabu, 16/06/2010 09:01 WIB | email | print | share

Polisi Paris pada hari Selasa kemarin (15/6) melarang sebuah rencana kontroversial penyelenggaraan pesta jalanan yang menyajikan "Sosis babi dan Wine (anggur)" yang direncanakan oleh kelompok-kelompok ekstremis untuk memerangi apa yang mereka lihat sebagai islamisasi terhadap lingkungan kota.

Acara kontroversial ini direncanakan akan berlangsung pada hari Jumat malam pada saat jalan-jalan distrik biasanya penuh sesak dengan umat Islam yang baru keluar dari masjid dan tepat sebelum Aljazair akan berlaga dalam piala dunia melawan tim nasional Inggris.

Namun, polisi melarang acara tersebut dan setiap pesta saingan Goutte d'Or di wilayah utara Paris dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa acara itu kemungkinan akan menimbulkan risiko serius terhadap ketertiban umum.

Rencana tersebut telah memicu kemarahan dari para politisi dan kelompok anti-rasisme yang mengatakan bahwa rencana kelompok-kelompok ekstrim Paris itu terang-terangan merupakan tindakan rasis dan bisa mengarah pada kekerasan di jalanan.

Kontroversi ini muncul setelah perdebatan yang disponsori pemerintah terkait persoalan identitas nasional awal tahun ini yang menimbulkan kecemasan akan integrasi sosial sekitar 5-6 juta umat Muslim di Perancis.

Pesta Goutte d'Or atau "apero geant" sebagaimana yang disebut dalam bahasa Perancis, adalah hal sebuah pesat baru dan mengambil sebuah tren yang berkembang di Perancis bagi pesta minum dan makan secara terbuka yang awalnya dikampanyekan pada situs jejaring sosial Facebook.

Banyak dari kegiatan ini telah dilarang karena pemerintah takut akan terjadinya mabuk massal.

Ide asli pesta Goutte d'Or ternyata berasal dari seorang wanita setempat yang membuat sebuah grup di Facebook dengan mengumumkan acara untuk memerangi apa yang dia lihat sebagai islamisasi yang semakin meningkat di wilayah Paris.

Wanita, yang menggunakan nama samaran Sylvie Francois di Facebook, mengatakan kepada koran Liberation bahwa ia tidak lagi merasa di rumah di lingkungan tempat ia tinggal seumur hidupnya.

"Orang-orang asli Perancis tidak bisa minum dalam ketenangan di sana. Jika Anda seorang wanita, Anda terlihat seperti dimusuhi jika Anda tidak mengenakan jilbab," katanya.

Ide pestanya ini telah menarik hampir 7.000 anggota, menyerukan orang untuk bersuka ria dengan membawa sebotol wine (anggur) dan sosis yang diiris yang merupakan tradisi pokok dari minuman tradisional sebelum makan malam di Perancis.

Namun rencana itu kemudian diambil oleh kelompok-kelompok ekstremis sayap kanan dan kiri yang kemudian dipublikasikan di situs Internet lainnya.

Salah satu kelompok ini, Riposte Laique (Sekuler Response), yang juga hadir sebagai kelompok anti-agama sayap kiri, mengatakan pesta jalanan itu dimaksudkan untuk memeriahkan tanggapan terhadap serangan "fasis-Islamis di Perancis."

Pendiri kelompok Pierre Cassen mengatakan pada kanal televisi i-Tele bahwa "milisi agama telah menempati ruang publik" di banyak jalan di daerah Goutte d'Or.

Distrik kumuh ini sekarang didominasi oleh orang-orang dari Afrika utara dan sub-Sahara, dan masjid-masjid sangat penuh pada hari Jumat, saking banyaknya jamaah sampai shalat di jalanan.

Pesta jalanan kontroversial ini dijadwalkan akan diadakan di Rue Myrha, dimana di sana terdapat sebuah masjid.

Seorang menteri pemerintah Perancis keturunan Aljazair, Fadela Amara, pada hari Selasa mengutuk pihak-pihak yang merencanakan pesta itu dan menyebutnya sebagai "kebencian, rasis dan xenophobia."

Sebuah kelompok saingan di Facebook telah membuat pesta "halal dan teh mint" sebagai tanggapan atas pesta jalanan daging babi dan anggur.(fq/aby)

Sumber: Eramuslim

Selasa, 15 Juni 2010

BELAJAR DARI ALAM


Ada ibroh berharga yang bisa kita ambil dari fenomena alam yang ada di Palestina. Di sana ada dua laut yang berbeda sifat dan karakteristiknya, yaitu Laut Galilea dan Laut Mati.

Laut Galilea adalah laut yang airnya jernih. Ia merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup yang tinggal di dalam maupun di sekitarnya.

Sedangkan Laut Mati mempunyai sifat dan karakteristik yang sesuai dengan namanya. Airnya sangat asin dan baunya sangat tidak sedap. Tak ada kehidupan di dalam ataupun di sekelilingnya.

Yang menarik di antara kedua laut itu adalah ada sebuah sungai yang mengaliri keduanya, yaitu Sungai Jordan. Laut Galilea menerima aliran air dari sungai itu dan mengalirkannya lagi ke tempat lain.
Hal ini berbeda dengan Laut Mati, ia hanya menampung air dari Sungai Jordan dan tidak mengalirkannya. Itulah yang membuatnya mati. Mau menerima tetapi tidak mau berbagi.

Itulah sekelumit pelajaran dari alam. Allah memberi kita pelajaran bagaimana menjalani hidup dengan cinta. Mencintai adalah kerelaan memberi tanpa mengharap imbalan apapun. Pecinta sejati hanyalah memberi... ia hanya mengharap balasan dari Tuhannya, bukan dari sesama manusia. Seperti yang digambarkan dalam surat al-Maa'idah [5]: 54
"...kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela..."

Sobat RKI semua,
Sudah selayaknya kita berbagi dan meneruskan kebaikan-kebaikan yang telah kita terima.
Tak kan berkurang ilmu yang kita amalkan...
Tak kan habis harta yang kita dermakan...

Semoga Allah senantiasa membimbing setiap langkah kita.

[disarikan dari berbagai sumber]
sumber:

RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF (RKI)

Senin, 14 Juni 2010

AMALAN DI BULAN RAJAB


Segala puji bagi Allah Rabb Semesta Alam, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan para pengikut beliau hingga akhir zaman. Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Ta’ala karena pada saat ini kita telah memasuki salah satu bulan haram yaitu bulan Rajab. Apa saja yang ada di balik bulan Rajab dan apa saja amalan di dalamnya? Insya Allah dalam artikel yang singkat ini, kita akan membahasnya. Semoga Allah memberi taufik dan kemudahan untuk menyajikan pembahasan ini di tengah-tengah pembaca sekalian.

Rajab di Antara Bulan Haram

Bulan Rajab terletak antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya’ban. Bulan Rajab sebagaimana bulan Muharram termasuk bulan haram. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (Qs. At Taubah: 36)

Ibnu Rajab mengatakan, “Allah Ta’ala menjelaskan bahwa sejak penciptaan langit dan bumi, penciptaan malam dan siang, keduanya akan berputar di orbitnya. Allah pun menciptakan matahari, bulan dan bintang lalu menjadikan matahari dan bulan berputar pada orbitnya. Dari situ muncullah cahaya matahari dan juga rembulan. Sejak itu, Allah menjadikan satu tahun menjadi dua belas bulan sesuai dengan munculnya hilal.

Satu tahun dalam syariat Islam dihitung berdasarkan perpuataran dan munculnya bulan, bukan dihitung berdasarkan perputaran matahari sebagaimana yang dilakukan oleh Ahli Kitab.” (Latho-if Al Ma’arif, 202)

Lalu apa saja empat bulan suci tersebut? Dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)

Jadi empat bulan suci yang dimaksud adalah (1) Dzulqo’dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; dan (4) Rajab.

Di Balik Bulan Haram

Lalu kenapa bulan-bulan tersebut disebut bulan haram? Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah mengatakan, “Dinamakan bulan haram karena dua makna.

Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.

Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Maysir, tafsir surat At Taubah ayat 36)

Karena pada saat itu adalah waktu sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan, sampai-sampai para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram. Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.” (Latho-if Al Ma’arif, 214)

Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, 207)

Bulan Haram Mana yang Lebih Utama?

Para ulama berselisih pendapat tentang manakah di antara bulan-bulan haram tersebut yang lebih utama. Ada ulama yang mengatakan bahwa yang lebih utama adalah bulan Rajab, sebagaimana hal ini dikatakan oleh sebagian ulama Syafi’iyah. Namun An Nawawi (salah satu ulama besar Syafi’iyah) dan ulama Syafi’iyah lainnya melemahkan pendapat ini. Ada yang mengatakan bahwa yang lebih utama adalah bulan Muharram, sebagaimana hal ini dikatakan oleh Al Hasan Al Bashri dan pendapat ini dikuatkan oleh An Nawawi. Sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa yang lebih utama adalah bulan Dzulhijjah. Ini adalah pendapat Sa’id bin Jubair dan lainnya, juga dinilai kuat oleh Ibnu Rajab dalam Latho-if Al Ma’arif (hal. 203).

Hukum yang Berkaitan Dengan Bulan Rajab

Hukum yang berkaitan dengan bulan Rajab amatlah banyak, ada beberapa hukum yang sudah ada sejak masa Jahiliyah. Para ulama berselisih pendapat apakah hukum ini masih tetap berlaku ketika datang Islam ataukah tidak. Di antaranya adalah haramnya peperangan ketika bulan haram (termasuk bulan Rajab). Para ulama berselisih pendapat apakah hukum ini masih tetap diharamkan ataukah sudah dimansukh (dihapus hukumnya). Mayoritas ulama menganggap bahwa hukum tersebut sudah dihapus. Ibnu Rajab mengatakan, “Tidak diketahui dari satu orang sahabat pun bahwa mereka berhenti berperang pada bulan-bulan haram, padahal ada faktor pendorong ketika itu. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sepakat tentang dihapusnya hukum tersebut.” (Lathoif Al Ma’arif, 210)

Begitu juga dengan menyembelih (berkurban). Di zaman Jahiliyah dahulu, orang-orang biasa melakukan penyembelihan kurban pada tanggal 10 Rajab, dan dinamakan ‘atiiroh atau Rojabiyyah (karena dilakukan pada bulan Rajab). Para ulama berselisih pendapat apakah hukum ‘atiiroh sudah dibatalkan oleh Islam ataukah tidak. Kebanyakan ulama berpendapat bahwa ‘atiiroh sudah dibatalkan hukumnya dalam Islam. Hal ini berdasarkan hadits Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ فَرَعَ وَلاَ عَتِيرَةَ

“Tidak ada lagi faro’ dan ‘atiiroh.” (HR. Bukhari no. 5473 dan Muslim no. 1976). Faro’ adalah anak pertama dari unta atau kambing, lalu dipelihara dan nanti akan disembahkan untuk berhala-berhala mereka.

Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Tidak ada lagi ‘atiiroh dalam Islam. ‘Atiiroh hanya ada di zaman Jahiliyah. Orang-orang Jahiliyah biasanya berpuasa di bulan Rajab dan melakukan penyembelihan ‘atiiroh pada bulan tersebut. Mereka menjadikan penyembelihan pada bulan tersebut sebagai ‘ied (hari besar yang akan kembali berulang) dan juga mereka senang untuk memakan yang manis-manis atau semacamnya ketika itu.” Ibnu ‘Abbas sendiri tidak senang menjadikan bulan Rajab sebagai ‘ied.

‘Atiiroh sering dilakukan berulang setiap tahunnya sehingga menjadi ‘ied (sebagaimana Idul Fitri dan Idul Adha), padahal ‘ied (perayaan) kaum muslimin hanyalah Idul Fithri, Idul Adha dan hari tasyriq. Dan kita dilarang membuat ‘ied selain yang telah ditetapkan oleh ajaran Islam. Ada sebuah riwayat,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَنْهَى عَن صِيَامِ رَجَبٍ كُلِّهِ ، لِاَنْ لاَ يَتَّخِذَ عِيْدًا.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada seluruh hari di bulan Rajab agar tidak dijadikan sebagai ‘ied.” (HR. ‘Abdur Rozaq, hanya sampai pada Ibnu ‘Abbas (mauquf). Dikeluarkan pula oleh Ibnu Majah dan Ath Thobroniy dari Ibnu ‘Abbas secara marfu’, yaitu sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Intinya, tidaklah dibolehkan bagi kaum muslimin untuk menjadikan suatu hari sebagai ‘ied selain apa yang telah dikatakan oleh syari’at Islam sebagai ‘ied yaitu Idul Fithri, Idul Adha dan hari tasyriq. Tiga hari ini adalah hari raya dalam setahun. Sedangkan ‘ied setiap pekannya adalah pada hari Jum’at. Selain hari-hari tadi, jika dijadikan sebagai ‘ied dan perayaan, maka itu berarti telah berbuat sesuatu yang tidak ada tuntunannya dalam Islam (alias bid’ah).” (Latho-if Al Ma’arif, 213)

Hukum lain yang berkaitan dengan bulan Rajab adalah shalat dan puasa.

Mengkhususkan Shalat Tertentu dan Shalat Roghoib di bulan Rajab

Tidak ada satu shalat pun yang dikhususkan pada bulan Rajab, juga tidak ada anjuran untuk melaksanakan shalat Roghoib pada bulan tersebut.

Shalat Roghoib atau biasa juga disebut dengan shalat Rajab adalah shalat yang dilakukan di malam Jum’at pertama bulan Rajab antara shalat Maghrib dan Isya. Di siang harinya sebelum pelaksanaan shalat Roghoib (hari kamis pertama bulan Rajab) dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah. Jumlah raka’at shalat Roghoib adalah 12 raka’at. Di setiap raka’at dianjurkan membaca Al Fatihah sekali, surat Al Qadr 3 kali, surat Al Ikhlash 12 kali. Kemudian setelah pelaksanaan shalat tersebut dianjurkan untuk membaca shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak 70 kali.

Di antara keutamaan yang disebutkan pada hadits yang menjelaskan tata cara shalat Raghaib adalah dosanya walaupun sebanyak buih di lautan akan diampuni dan bisa memberi syafa’at untuk 700 kerabatnya. Namun hadits yang menerangkan tata cara shalat Roghoib dan keutamaannya adalah hadits maudhu’ (palsu). Ibnul Jauzi meriwayatkan hadits ini dalam Al Mawdhu’aat (kitab hadits-hadits palsu).

Ibnul Jauziy rahimahullah mengatakan, “Sungguh, orang yang telah membuat bid’ah dengan membawakan hadits palsu ini sehingga menjadi motivator bagi orang-orang untuk melakukan shalat Roghoib dengan sebelumnya melakukan puasa, padahal siang hari pasti terasa begitu panas. Namun ketika berbuka mereka tidak mampu untuk makan banyak. Setelah itu mereka harus melaksanakan shalat Maghrib lalu dilanjutkan dengan melaksanakan shalat Raghaib. Padahal dalam shalat Raghaib, bacaannya tasbih begitu lama, begitu pula dengan sujudnya. Sungguh orang-orang begitu susah ketika itu. Sesungguhnya aku melihat mereka di bulan Ramadhan dan tatkala mereka melaksanakan shalat tarawih, kok tidak bersemangat seperti melaksanakan shalat ini?! Namun shalat ini di kalangan awam begitu urgent. Sampai-sampai orang yang biasa tidak hadir shalat Jama’ah pun ikut melaksanakannya.” (Al Mawdhu’aat li Ibnil Jauziy, 2/125-126)

Shalat Roghoib ini pertama kali dilaksanakan di Baitul Maqdis, setelah 480 Hijriyah dan tidak ada seorang pun yang pernah melakukan shalat ini sebelumnya. (Al Bida’ Al Hawliyah, 242)

Ath Thurthusi mengatakan, “Tidak ada satu riwayat yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat ini. Shalat ini juga tidak pernah dilakukan oleh para sahabat radhiyallahu ‘anhum, para tabi’in, dan salafush sholeh –semoga rahmat Allah pada mereka-.” (Al Hawadits wal Bida’, hal. 122. Dinukil dari Al Bida’ Al Hawliyah, 242)

Mengkhususkan Berpuasa di Bulan Rajab

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Adapun mengkhususkan bulan Rajab dan Sya’ban untuk berpuasa pada seluruh harinya atau beri’tikaf pada waktu tersebut, maka tidak ada tuntunannya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat mengenai hal ini. Juga hal ini tidaklah dianjurkan oleh para ulama kaum muslimin. Bahkan yang terdapat dalam hadits yang shahih (riwayat Bukhari dan Muslim) dijelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa banyak berpuasa di bulan Sya’ban. Dan beliau dalam setahun tidaklah pernah banyak berpuasa dalam satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban, jika hal ini dibandingkan dengan bulan Ramadhan.

Adapun melakukan puasa khusus di bulan Rajab, maka sebenarnya itu semua adalah berdasarkan hadits yang seluruhnya lemah (dho’if) bahkan maudhu’ (palsu). Para ulama tidaklah pernah menjadikan hadits-hadits ini sebagai sandaran. Bahkan hadits-hadits yang menjelaskan keutamaannya adalah hadits yang maudhu’ (palsu) dan dusta.”(Majmu’ Al Fatawa, 25/290-291)

Bahkan telah dicontohkan oleh para sahabat bahwa mereka melarang berpuasa pada seluruh hari bulan Rajab karena ditakutkan akan sama dengan puasa di bulan Ramadhan, sebagaimana hal ini pernah dicontohkan oleh ‘Umar bin Khottob. Ketika bulan Rajab, ‘Umar pernah memaksa seseorang untuk makan (tidak berpuasa), lalu beliau katakan,

لَا تُشَبِّهُوهُ بِرَمَضَانَ

“Janganlah engkau menyamakan puasa di bulan ini (bulan Rajab) dengan bulan Ramadhan.” (Riwayat ini dibawakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Al Fatawa, 25/290 dan beliau mengatakannya shahih. Begitu pula riwayat ini dikatakan bahwa sanadnya shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)

Adapun perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk berpuasa di bulan-bulan haram yaitu bulan Rajab, Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, maka ini adalah perintah untuk berpuasa pada empat bulan tersebut dan beliau tidak mengkhususkan untuk berpuasa pada bulan Rajab saja. (Lihat Majmu’ Al Fatawa, 25/291)

Imam Ahmad mengatakan, “Sebaiknya seseorang tidak berpuasa (pada bulan Rajab) satu atau dua hari.” Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Aku tidak suka jika ada orang yang menjadikan menyempurnakan puasa satu bulan penuh sebagaimana puasa di bulan Ramadhan.” Beliau berdalil dengan hadits ‘Aisyah yaitu ‘Aisyah tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh pada bulan-bulan lainnya sebagaimana beliau menyempurnakan berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan. (Latho-if Ma’arif, 215)

Ringkasnya, berpuasa penuh di bulan Rajab itu terlarang jika memenuhi tiga point berikut:

  1. Jika dikhususkan berpuasa penuh pada bulan tersebut, tidak seperti bulan lainnya sehingga orang-orang awam dapat menganggapnya sama seperti puasa Ramadhan.
  2. Jika dianggap bahwa puasa di bulan tersebut adalah puasa yang dikhususkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana sunnah rawatib (sunnah yang mengiringi amalan yang wajib).
  3. Jika dianggap bahwa puasa di bulan tersebut memiliki keutamaan pahala yang lebih dari puasa di bulan-bulan lainnya. (Lihat Al Hawadits wal Bida’, hal. 130-131. Dinukil dari Al Bida’ Al Hawliyah, 235-236)

Perayaan Isro’ Mi’roj

Sebelum kita menilai apakah merayakan Isro’ Mi’roj ada tuntunan dalam agama ini ataukah tidak, perlu kita tinjau terlebih dahulu, apakah Isro’ Mi’roj betul terjadi pada bulan Rajab?

Perlu diketahui bahwa para ulama berselisih pendapat kapan terjadinya Isro’ Mi’roj. Ada ulama yang mengatakan pada bulan Rajab. Ada pula yang mengatakan pada bulan Ramadhan.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Tidak ada dalil yang tegas yang menyatakan terjadinya Isro’ Mi’roj pada bulan tertentu atau sepuluh hari tertentu atau ditegaskan pada tanggal tertentu. Bahkan sebenarnya para ulama berselisih pendapat mengenai hal ini, tidak ada yang bisa menegaskan waktu pastinya.” (Zaadul Ma’ad, 1/54)

Ibnu Rajab mengatakan, “Telah diriwayatkan bahwa di bulan Rajab ada kejadian-kejadian yang luar biasa. Namun sebenarnya riwayat tentang hal tersebut tidak ada satu pun yang shahih. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa beliau dilahirkan pada awal malam bulan tersebut. Ada pula yang menyatakan bahwa beliau diutus pada 27 Rajab. Ada pula yang mengatakan bahwa itu terjadi pada 25 Rajab. Namun itu semua tidaklah shahih.”

Abu Syamah mengatakan, “Sebagian orang menceritakan bahwa Isro’ Mi’roj terjadi di bulan Rajab. Namun para pakar Jarh wa Ta’dil (pengkritik perowi hadits) menyatakan bahwa klaim tersebut adalah suatu kedustaan.” (Al Bida’ Al Hawliyah, 274)

Setelah kita mengetahui bahwa penetapan Isro’ Mi’roj sendiri masih diperselisihkan, lalu bagaimanakah hukum merayakannya?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Tidak dikenal dari seorang dari ulama kaum muslimin yang menjadikan malam Isro’ memiliki keutamaan dari malam lainnya, lebih-lebih dari malam Lailatul Qadr. Begitu pula para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik tidak pernah mengkhususkan malam Isro’ untuk perayaan-perayaan tertentu dan mereka pun tidak menyebutkannya. Oleh karena itu, tidak diketahui tanggal pasti dari malam Isro’ tersebut.” (Zaadul Ma’ad, 1/54)

Begitu pula Syaikhul Islam mengatakan, “Adapun melaksanakan perayaan tertentu selain dari hari raya yang disyari’atkan (yaitu idul fithri dan idul adha, pen) seperti perayaan pada sebagian malam dari bulan Rabi’ul Awwal (yang disebut dengan malam Maulid Nabi), perayaan pada sebagian malam Rojab (perayaan Isro’ Mi’roj), hari ke-8 Dzulhijjah, awal Jum’at dari bulan Rojab atau perayaan hari ke-8 Syawal -yang dinamakan orang yang sok pintar (alias bodoh) dengan Idul Abror (ketupat lebaran)-; ini semua adalah bid’ah yang tidak dianjurkan oleh para salaf (sahabat yang merupakan generasi terbaik umat ini) dan mereka juga tidak pernah melaksanakannya.” (Majmu’ Fatawa, 25/298)

Ibnul Haaj mengatakan, “Di antara ajaran yang tidak ada tuntunan yang diada-adakan di bulan Rajab adalah perayaan malam Isro’ Mi’roj pada tanggal 27 Rajab.” (Al Bida’ Al Hawliyah, 275)

Catatan penting:

Banyak tersebar di tengah-tengah kaum muslimin sebuah riwayat dari Anas bin Malik. Beliau mengatakan, “Ketika tiba bulan Rajab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengucapkan,

“Allahumma baarik lanaa fii Rojab wa Sya’ban wa ballignaa Romadhon [Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan perjumpakanlah kami dengan bulan Ramadhan]“.”

Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad dalam musnadnya, Ibnu Suniy dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah. Namun perlu diketahui bahwa hadits ini adalah hadits yang lemah (hadits dho’if) karena di dalamnya ada perowi yang bernama Zaidah bin Abi Ar Ruqod. Zaidah adalah munkarul hadits (banyak keliru dalam meriwayatkan hadits) sehingga hadits ini termasuk hadits dho’if. Hadits ini dikatakan dho’if (lemah) oleh Ibnu Rajab dalam Lathoif Ma’arif (218), Syaikh Al Albani dalam tahqiq Misykatul Mashobih (1369), dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Takhrij Musnad Imam Ahmad.

Demikian pembahasan kami mengenai amalan-amalan di bulan Rajab dan beberapa amalan yang keliru yang dilakukan di bulan tersebut. Semoga Allah senantiasa memberi taufik dan hidayah kepada kaum muslimin. Semoga Allah menunjuki kita ke jalan kebenaran.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Allahumma sholli ‘ala Nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Selesai disusun di Wisma MTI, 5 Rajab 1430 H

***
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id

Mencintai sejantan ‘Ali




(Bingung mo' cari gambar yang cocok untuk artikel ini, ketemu pemeran Ali di film "Children of Heaven" yau udah deh di upload aja picturenya, ^_^)



Kisah pertam
a ini diambil dari buku Jalan Cinta Para Pejuang, Salim A.Fillah. Chapter aslinya berjudul “Mencintai sejantan ‘Ali”

Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah.
Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu,
sungguh memesonanya.
Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjan
ya, parasnya.

Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta.
Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta.
Ia bakar perca, ia tempelkan ke luk
a untuk menghentikan darah ayahnya.

Semuanya dilakukan dengan ma
ta gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn
’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperla
kukan demikian oleh kaumnya!
Maka gadis cilik itu bangkit.
Gagah ia berjalan m
enuju Ka’bah.
Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa
membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam.
Fathimah menghar
dik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.
Mengagumkan!
‘Ali tak tahu apa
kah rasa itu bisa disebut cinta.


Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan.

Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi.
Lelaki yang m
embela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah.
Lelaki yang iman da
n akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.


”Allah mengujiku
rupanya”, begitu batin ’Ali.
Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr.
Kedudukan di sisi
Nabi?
Abu Bakr lebih utama,mungkin justru karena ia bukan kerabat de
kat Nabi seperti ’Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi.
Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi
kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya..

Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah.
Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab..

Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ’Ali.
Lihatlah berapa banyak budak muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud..

Dan siapa budak yang dibebaskan ’Ali?
Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insyaallah lebih bisa membahagiakan Fathimah.
’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin.


”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali.
”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”


Cinta tak pernah meminta untuk menanti.Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan.Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.



Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu.
Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri.

Ah, ujian itu rupanya belum berakhir.
Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa,seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum muslimin berani tegak mengangkat muka,seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut.

’Umar ibn Al Khaththab.
Ya, Al Faruq,sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah.

’Umar memang masuk Islam belakangan,sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakr.
Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya?
Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman?
Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin?

Dan lebih dari itu,’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata,”Aku datang bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ’Umar..”
Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah.


Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya.
’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam.

Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam.
Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir.

Menanti dan bersembunyi.
’Umar telah berangkat sebelumnya.

Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah.
”Wahai Quraisy”, katanya.

”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah.

Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau
ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!”

’Umar adalah lelaki pemberani.
’Ali, sekali lagi sadar.
Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah.
Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak.
’Umar jauh lebih layak.
Dan ’Ali ridha.


Cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Ia mengambil kesempatan.
Itulah keberanian.
Atau mempersilakan.
Yang ini pengorbanan.


Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak.
Lamaran ’Umar juga ditolak.
Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi?
Yang seperti ’Utsman sang miliarder kah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah?
Yang seperti Abul ’Ash ibn Rabi’ kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah?
Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri.
Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman ibn ’Auf yang setara dengan mereka.
Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka?
Sa’d ibn Mu’adz kah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu?
Atau Sa’d ibn ’Ubadah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?


”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan.
”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi..”
”Aku?”, tanyanya tak yakin.
”Ya. Engkau wahai saudaraku!”

”Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?”
”Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”


’Ali pun menghadap Sang Nabi.
Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah.
Ya, menikahi.
Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya.
Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya.
Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap?
Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap?
Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang.
”Engkau pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan.
Pemuda yang siap bertanggungjawab atas rasa cintanya.
Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan-pilihannya.
Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya.


Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!”
Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi.
Dan ia pun bingung.

Apa maksudnya?
Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan.
Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab.
Mungkin tidak sekarang.
Tapi ia siap ditolak.
Itu resiko.

Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab.
Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan.
Ah, itu menyakitkan.


”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?”
”Entahlah..”
”Apa maksudmu?”
”Menurut kalian apakah ’Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!”
”Dasar t***l! T***l!”, kata mereka, ”Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya!”


Dan ’Ali pun menikahi Fathimah.
Dengan menggadaikan baju besinya.
Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya.
Itu hutang.


Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah.
Dengan keberanian untuk menikah.Sekarang.

Bukan janji-janji dan nanti-nanti.
’Ali adalah gentleman sejati.
Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel,“Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!”


Inilah jalan cinta para pejuang.
Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggungjawab.
Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Seperti ’Ali.

Ia mempersilakan.
Atau mengambil kesempatan.
Yang pertama adalah pengorbanan.
Yang kedua adalah keberanian.

Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi,dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari (setelah mereka menikah)
Fathimah berkata kepada ‘Ali,“Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda”

‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau menikah denganku? dan Siapakah pemuda itu” Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu”

Kisah ini disampaikan disini, bukan untuk membuat kita menjadi mendayu-dayu atau romantis-romantis-an

Kisah ini disampaikan agar kita bisa belajar lebih jauh dari ‘Ali dan Fathimah bahwa ternyata keduanya telah memiliki perasaan yang sama semenjak mereka belum menikah tetapi dengan rapat keduanya menjaga perasaan itu

Perasaan yang insyaAllah akan indah ketika waktunya tiba.

SUMBER: GRUP JANGAN JADIKAN HATIKU KELINCI PERCOBAAN