Rabu, 26 Mei 2010

Kangen Banget neeeh....


Rabu, tgl 26 Mei 2010

Bismillah…

Duh…lagi kangen banget neeeh…,

Liat kepolosannya, perjuangannya, kasih sayangnya dan kesederhanaanya dalam mensyukuri hidup…

m…m….m…, jangan su’uzhon dulu ye…, (tenaaaaang-tenaaaang, ga’ mikirin siapa-siapa ko’, hehehe ^_^) indah lagi kangen banget dengan film yang 1 ini. Yang jelaz film ini ga bosenin untuk ditonton dan meskipun udah tau banget alur ceritanya, tetep aja ikutan nangis di adegan-adegan menyentuh hati. Subhanalloh…Film syarat dengan makna.

Pernah nonton film “Children of Heaven”??

Mungkin sebagian dari temen-temen ada yang sudah menontonnya, gimana reaksi teman-teman mengenai film ini?? Keren khan?, terharu?, or pengen ketemu dengan pemainnya (mo’ nyubit & mo’ nyi--- habisnya ngegemesin sih...)? Terutama ali dan zahra...(heheehe, itu sih perasaan ind)

Mungkin ind akan menceritakan kembali film ini untuk temen-temen yang belum sempat nonton or bagi yang sudah nonton bisa mengenang kembali film ini. Koreksi yah...klo ada yang salah...

Diceritakan,

Ada keluarga yang sederhana mereka tinggal di negeri Iran. Mereka terdiri dari sepasang suami istri dan 3 orang anak (anak pertama 1 bernama Ali, anak ke 2 bernama Zahra sedangkan anak ketiga indah ga’ tau namanya. Dan kaya’nya tuh...film tidak menjelaskan karena si anak masih bayi). Nah...Ali dan Zahrah lah peran utama dari film ini.

Ayah mereka bekerja sebagai penyedia air minum di salah satu mesjid dekat rumah mereka. Ibunya di rumah mengurusi anaknya yang masih bayi. Keseharian Ali dan zahrah adalah sekolah dan membantu orang tua mereka. Zahra yang kira-kira berusia 5 or 6 tahunan sudah bekerja mencuci pakaian untuk meringankan pekerjaan dari ibunya. Sedangkan Ali membantu Ayahnya menyiapkan keperluan-keperluan kegiatan yang ada di mesjid. Ayah mereka selalu mengajarkan kepada ali & zahra untuk tidak “mengeluh” dalam menghadapi or menjalani hidup. Yang semua ini akan menguji mereka pada satu titik permasalahan yang hanya di ketahui oleh mereka berdua.

Awalnya mereka hanya menjalankan rutinitas mereka sehari-hari, sampai suatu ketika mereka diamanahkan untuk membeli sayuran (kalo ga’ salah kentang). Saat itu mereka membawa sepatu zahrah yang sudah sedikit rusak (kalo menurut indah udah rusak banget tuh sepatu) di kantong plastik hitam. Mereka tidak tau ada seorang bapak yang membawa gerobak sampah melewati mereka dan mengambil kantong plastik yang disangka plastik sampah ternyata sepatu zahrah.

Indah lupa adegan or sedang membahas apa "pas" Ali & Zahrah tersadar bahwa kantong plastiknya hilang. Ali berusaha mencari-cari kemana kantong itu , ternyata tidak mendapatkan hasil. Tangis dan kekesalan Zahra pada Ali, tak mampu mengembalikan sepatunya yang hilang. Meminta sepatu baru, mustahil dilakukan. Ali tak ingin membebani pikiran ayah dan ibunya dengan kesulitan baru. Maka, hilangnya sepatu Zahra sengaja ditutup-tutupi dan menjadi rahasia mereka berdua. Begitu pun saat harus bergantian sepatu, keduanya tetap bungkam.


Disinilah adegan yang luar biasa, kekompakan mereka, kecepatan mereka sangat di pertaruhkan dalam mengejar waktu untuk pergi kesekolah. Beruntung, karena mereka berlainan waktu masuk sekolahnya (bisa dibayangkan jika mereka sekolah di satu waktu yang sama, mungkin ada yang mengalah dari mereka). Mereka bergantian memakai satu pasang sepatu milik Ali. Ketika sepatunya kehujanan, dengan berlinang air mata, Zahra tetap memakainya. Ali pun jadi kerap kesiangan. Berlari-lari.....terus berlari-lari...., nafas mereka tersengal-sengal, sampai-sampai bunyi derap langkah kaki mereka berlari sangat cepat disusul helaan nafas yang bergantian satu persatu, Lelaaah... (Fhuiiiiiiih....ga kebayang cape’nya mereka berdua, jadi inget dulu waktu SD dan SMP, indah juga seneng banget kalo ada perlombaan lari, hehe...jadi curhat) Lanjot, Satu dua kali Ali bisa menerobos masuk kesekolah. Lama kelamaan ketahuan juga oleh gurunya. Gurunya merasa heran, mengapa akhir-akhir ini Ali kerap kali terlambat masuk sekolah dan tiba dalam keadaan yang sangat lelah, tergesa-gesa dan bercucuran keringat.

Saat diancam oleh sang guru tidak boleh masuk kelas sebelum bisa menjelaskan kenapa selalu kesiangan, Ali tetap bungkam & menahan tangis. Lebih baik makan tanah daripada harus berkeluh kesah, begitu ia selalu dididik ayahnya.



Bagamaina dengan Zahra?? (anak yang sangat manis dan menggemaskan ini)



Zahrah memakai duluan sepatu Ali, karena dia masuk sekolah pada pagi hari. Kalo diliat ketika Zahra memakai sepatu Ali sangat terlihat kebesaran, karena jelaz kaki Ali jauh lebih besar(ya...iyalah...).Ketika Ali bisa sabar, tidak demikian dengan Zahra. Anak sangat manis ini selalu merengek minta sepatunya yang hilang dikembalikan. Zahrah selama sekolah merasa sangat sedih, karena teman-temannya memakai sepatu dengan ukuran yang pas untuk mereka (tidak kebesaran). Sampai suatu ketika Zahrah melihat kesalah satu temannya yang berlainan kelas memakai sepatu yang sangat tidak asing lagi untuk dia. Karena sepatu itu mirip sekali dengan punya Zahra yang hilang, cuma ada perbedaan sedikit yaitu sepatunya yang tadinya robek sudah tidak lagi karena telah dijahit secara sederhana. Zahrah selalu memperhatikan anak itu, dari mulai beristirahat sampai pulang dari sekolah. Pada akhirnya, Zahra pun bercerita dengan kakanya.

Mereka mencari tau & berniat mengambil kembali sepatu itu. Tapi apa yang mereka dapat, ternyata orang yang memakai sepatu itu memiliki keluarga yang lebih sederhana dibanding mereka. Jadi ternyata anak itu mendapatkan sepatu dari ayahnya yang bekerja mengambil barang-barang bekas. (tapi disini indah lupa,siapa diantara ibu or ayah dari anak itu yang buta). Ketika Ali dan Zahra melihat sendiri kehidupan perempuan yang sangat sederhana itu, akhirnya mereka mengurungkan niatnya untuk mengambil kembali sepatu milik Zahra. Subhanalloh.....Ruaaarrr biasa!!!, Kelapangan hati mereka..rasa emphati mereka.

Inilah yang membuat Ali sedih sekaligus bingung. Hingga suatu ketika ada suatu perlombaan antar sekolah tingkat dasar yaitu perlombaan Lari Jarak jauh. Harapan muncul karena ada hadiah untuk Juara ketiga yaitu Sepatu Baru ! masyaAlloh...Senang nian perasaan Ali saat itu, angan Ali melambung. Dengan hadiah itu, ia bisa menebus rasa bersalahnya dan tak perlu bingung bagaimana mengganti sepatu Zahra.

Ketika menjelang masuk finish, Ali berada di urutan paling depan. Demi meraih hadiah ketiga, justru anak kurus ini memperlambat larinya. Barulah setelah terjatuh dan disusul anak lain, sekuat tenaga ia berlari dan berhasil meraih juara pertama. Gembirakah Ali ? Tidak. Ia malah menangis dan menyesal karena gagal mempersembahkan sepatu baru buat Zahra.
Kisah yang sangat menyentuh, penuh teladan dan pelajaran tentang Ali dan Zahra. Di tengah kemiskinan yang mendera, kasih sayang begitu mengkristal. Di tengah keterbatasan dana, prestasi tetap digenggam. Diantara kepapaan : keduanya punya semangat menyayangi sesama, sesuatu yang mulai langka ada di tengah kita.

Jam : 13.10 wib

Bentar, indah makan siang dulu yah...Alhamdulillah..makanan sudah datang. Dan indah lagi ga’ sholat, lagi di sayang Alloh...hehehe, ngertikan?? Nulis ini di sela-sela waktu luang, karena tugas utama adalah menangani pasien yang datang, tadi pagi hingga kini sudah 5 orang yang datang.

InsyaAlloh cerita ini masih ada lanjutannya

Khan masih belum selesai...ada cerita tentang Ayah dari Ali dan Zahrah...

Penasaran???, Ikuti terus, cerita-cerita dari Blog yang sangat sederhana ini. Yang Hanya berniat untuk “Menggapai kemuliaan di Sisi Alloh Ta’ala”


NB: indah dapatkan gambar-gambar ini, dari search di "mbah"google. oh iya 1 lagi, afwaaaaan (maaf banget) cara penulisan & tanda baca dari tulisan ini jauh dari EYD yang benar. Maklum AMATIRAN ^_^


Selasa, 25 Mei 2010

Hubb / HATI


Yang terpikirkan saat ini ...

Se-BERAPA kaya hati kita ……………….. ?

Seorang yg sangat kaya harta atau jenius atau bahkan pemuka agama pun ternyata tidak menjamin bahwa ia kaya hati.

Apalah arti dari sebuah sebutan yang terkadang tanpa sadar bisa mendatangkan sifat RIYA bagi yang lalai menjaga niat dalam hati.. Karenanya ya Rob kami berlindung kepada MU...
selamatkanlah hati kami dari sifat RIYA, sombong, iri dan ujub.

Learning by doing………………. Tapi, lakukanlah dengan hati..

Bismillah, lakukanlah dan serahkanlah sePENUH HATI kepadaNYA dan RASA-kan dengan khusyu betapa HIDUP-nya HATI………

Sekencang apapun badai ujian takkan sanggup merobohkan kekokohan benteng hati yang kaya berlapis-lapis oleh CAHAYA kebesaran-NYA……. Dan takkan terkalahkan oleh hawa nafsu yang terkadang hanya menjanjikan kenikmatan sementara.

Apa rahasia dibalik keistimewaan kaya nya hati…… DZIKIR lah salah satu kuncinya.

Sebuah pencarian….. Mencari….. JALAN dan RASA dari hakekat sebuah hati yang semoga selalu erat di DEKAP Sang Pemilik dan Yg Mh Membolak balikan HATI. Amin

MER-C : Misi Pelayaran Gaza Bawa Bantuan Obat


Organisasi kegawat daruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" Indonesia.

menyatakan bahwa bantuan yang dibawa dalam misi kemanusiaan melalui pelayaran menembus blokade Israel atas Gaza, Palestina tahun 2010, di antaranya membawa obat-obatan.

"Total barang bantuan yang dibawa oleh konvoi kapal menuju Gaza mencapai 10.000 ton yang terdiri atas obat-obatan, peralatan kesehatan, peralatan sekolah, bahan bangunan, dan genset," kata Ketua Presidium "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia dr Sarbini Abdul Murad, saat menghubungi ANTARA, Senin pagi.

Relawan yang tergabung dalam misi kemanusian dengan nama "Flotilla to Gaza" 2010 itu kini sudah tercatat 500 orang dari sekurangnya 50 negara lain di Istanbul Turki untuk menuju Gaza pada Senin (25/5).

"Mereka akan ikut berlayar dengan kapal IHH (Insani Yardim Vakfi), salah satu organisasi HAM dan kemanusiaan terbesar di Turki yang bermarkas di Istanbul," kata Sarbini yang mendapat laporan dari relawan MER-C Indonesia.

Dikemukakannya bahwa ada sembilan kapal laut berbagai ukuran akan mengikuti "Flotilla to Gaza", yang merupakan kegiatan terbesar untuk Palestina selama ini. Sebanyak lima buah berupa kapal penumpang dan empat lainnya berupa kapal kargo.

Organisasi-organisasi yang mengikutsertakan kapalnya adalah IHH Turki, ECESG (European Campaign to End the Siege of Gaza), FGM (Free Gaza Movement), Ship to Gaza Greece, Ship to Gaza Sweden, dan International Committee to Lift the Siege on Gaza.

Kapal yang pertama berlayar adalah kapal milik FGM, yang diberi nama Rachel Corrie. Nama ini dibuat untuk mengenang perjuangan seorang pegiat untuk Palestina asal Amerika Serikat (AS) Rachel Corrie, yang turut menjadi korban kekejaman Israel.

Israel menggilasnya dengan buldoser "caterpillar" di Yerusalem, ketika ia sedang berusaha menjadikan dirinya benteng sebagai upaya dan strateginya untuk menghentikan buldoser Israel yang menghancurkan perumahan penduduk di kawasan itu tujuh tahun silam.

Kapal ini berlayar tanggal 12 Mei 2010 dari Irlandia yang akan disusul oleh kapal-kapal dari IHH yang akan berlayar dari Antalya, kemudian akan bergabung dalam konvoi kapal-kapal dari Eropa yang akan lepas landas untuk beriringan dengan kapal-kapal sebelumnya dari Athena.

Ia menjelaskan, konvoi tersebut selanjutnya akan melewati perairan internasional langsung menuju Gaza.

Menurut dia, konvoi tidak gentar dengan ancaman dan gertakan pihak Israel yang akan menghadang semua kapal yang memasuki perairan Gaza.

"Peserta pelayaran ini sangat paham apa yang akan mereka lakukan tidak melanggar hukum apapun," kata Sarbini Abdul Murad.

Mengutip Ketua IHH Turki Bulent Yildirim, disebutkan bahwa batas laut tiap negara adalah 12 mil. Hal ini tentunya berlaku untuk Israel.

Gerakan "Flotilla to Gaza" itu akan berlayar 80 mil di luar garis pantai Israel, dan jika Isreal melakukan sesuatu untuk menggagalkan konvoi ini, maka negara itulah yang melanggar hukum laut internasional.

Muslimah dan Ghibah


Islam sebagai agama yang berpegang kepada Al-Qur’an dan sunnah mengajarkan umatnya untuk saling mengasihi dan menyayangi sesama.

Menutupi aib dan kekurangan saudaranya merupakan salah satu bukti kasih dan sayang yang diajarkan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin. Maka ketika seseorang membeberkan aib orang lain, walaupun itu benar adanya, ketika itulah ia menyalahi ajaran Islam yang mengharamkan ghibah (bergunjing). Secara bahasa ghibah berarti membicarakan orang lain. Dan secara istilah, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw., makna ghibah adalah menceritakan kekurangan saudara kita di belakangnya kepada orang lain. Seorang sahabat bertanya: walaupun perkara itu benar wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: ya, itulah ghibah, jika perkara itu tidak benar, maka ia telah memfitnah saudaranya. Ironisnya, ghibah yang merupakan salah satu dosa besar ini, sering kali dilakukan oleh kaum hawa antar sesamanya. Bahkan para muslimah yang notabene orang-orang yang mengerti agama pun sering tergelincir ke dalam hal ini. Tidak jarang pembicaraan mereka dibumbui dengan gosip, ngerumpi, dan menggunjing. Hal ini, disadari atau tidak, memiliki dampak negatif yang cukup besar. Ia dapat merusak hubungan ukhuwah serta mencerai-beraikan ikatan kasih sayang sesama manusia. Al-Qur’an menggambarkan bahwa perumpamaan orang yang menggunjing ibarat memakan bangkai saudaranya. Allah SWT. berfirman: “Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kalian menggunjing (ghibah) sebagian yang lainnya. Apakah kalian suka salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian membencinya. Dan bertaqwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat dan Maha Pengasih.” (QS. Al Hujurat: 12). Sungguh hina perbuatan ghibah ini jika kita merenungkan sabda Nabi Saw: ”Ketika aku mi’raj (naik ke langit), aku melewati suatu kaum yang kuku-kukunya terbuat dari tembaga sedang mencakar wajah-wajah dan dada-dada mereka. Lalu aku bertanya: “Siapakah mereka itu wahai Jibril?” Malaikat Jibril menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan merusak kehormatannya.” (H.R. Abu Dawud).

Yang dimaksud dengan ‘memakan daging-daging manusia’ dalam hadis ini adalah berbuat ghibah (menggunjing), sebagaimana permisalan pada surat Al Hujurat ayat: 12. Dalam hadis lain, dari shahabat Jabir bin Abdillah ra., beliau berkata: “Suatu ketika kami pernah bersama Rasulullah mencium bau bangkai yang busuk. Lalu Rasulullah bersabda: ‘Apakah kalian tahu bau apa ini? (Ketahuilah) bau busuk ini berasal dari orang-orang yang berbuat ghibah.” (H.R. Ahmad). Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ghibah, sehingga ia seakan demikian populer di tengah-tengah masyarakat.

Diantara faktor-faktor tersebut adalah:

1 Tidak tabayun sebelumnya, artinya ketika mendengarkan sesuatu yang jelek tentang seseorang tidak dicari tau kebenaran berita tersebut.

2 Kemarahan seseorang terhadap saudaranya bisa menyebabkan terjadinya ghibah, karena dengan kemarahan itu, tanpa berfikir panjang ia gampang menyebutkan aib dan kekurangan saudaranya.

3 Hasad dan dengki jika orang lain dipuji menyebabkan seseorang tidak bisa mengontrol lisannya. Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw. bersabda: “Berhati-hatilah dengan kedengkian, karena dengki bisa memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.”

4 Tidak teliti dalam mengungkapkan sesuatu atau menggambarkan tujuan yang dimaksud. Artinya, ketika seseorang salah dalam menyampaikan suatu berita, maka tidak tertutup kemungkinan si pendengar salah dalam memahami berita tersebut dan mengakibatkan salah persepsi.

5 Berlepas diri dari suatu tuduhan dan kesalahan juga menjadi penyebab terjadinya ghibah, karena ingin membela diri.

6 Bercanda juga menjadi salah satu penyebab terjadinya gosip dan gunjingan, kerena membuka aib orang lain dan mencemarkan nama baik seseorang, walaupun tujuannya ingin membuat orang lain tertawa dan senang. Walaupun tidak dapat divonis secara umum, tapi juga tidak dapat dipungkiri bahwa ghibah banyak dilakukan oleh kaum wanita. Perasaan marah, dengki, malu lalu menutup kesalahannya, atau bahkan hanya untuk sekedar bercanda dan omong kosong saja, merupakan beberapa motivasi terjadinya ghibah ini. Acara kumpul ibu-ibu tidak jarang berubah menjadi ajang membicarakan orang lain. Contoh konkrit yang sering kita lihat di tanah air adalah ketika ibu-ibu arisan, bertemu di pasar, atau bahkan sedang menyuapkan anaknya di teras rumah dan berkumpul dengan teman sebaya. Ada saja hal-hal yang dianggap menarik untuk dibicarakan: gosip artis di televisi, tetangga yang bertengkar, urusan suami orang, dan lain sebagainya. Tentu saja, ini bukan berarti bahwa kaum adam tidak terjangkit ‘kegiatan ini’. Padahal, ghibah ini jika sering dilakukan akan berdampak negatif bagi si pelakunya, diantaranya: mengeraskan hati, mendapatkan murka dan kemarahan Allah, sehingga azab pedih dari Allah yang akan diterimanya di kubur dan di akhirat nanti. Adapun dampak negatif dalam masyarakat, ghibah bisa menimbulkan perselisihan dan perpecahan, sehingga akan sulit tercipta ketenangan dan hubungan yang harmonis ditengah-tengah masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa kiat yang bisa menangkal bahaya ghibah:

1 Meningkatkan ketaqwaan dengan mendekatkan diri kapada Allah, misalnya sering bertilawah dan berzikir agar hati menjadi lunak dan jiwa menjadi tenang.

2 Berfikir sebelum memulai pembicaraan, agar yang keluar dari mulut adalah perkataan yang baik-baik saja, dan mengingat bahwa semua yang kita bicarakan dan kerjakan akan dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid.

3 Tabayun sebelum menyampaikan berita, supaya ukhuwah tetap terjaga dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

4 Mengingatkan orang lain ketika ia menceritakan saudaranya, agar ia tidak terjatuh kedalam lembah yang bernama ghibah. Ada beberapa pengecualian yang disebutkan Imam Nawawi dalam kitab Syarah Shahih Muslim dan Riyadhus Shalihin.

Beliau menyebutkan bahwa menyebut keburukan orang lain diperbolehkan untuk tujuan syara’, yaitu yang disebabkan oleh enam hal:

1 Orang yang teraniaya (mazhlum) boleh menceritakan dan mengadukan kezaliman orang yang menzhaliminya kepada seorang penguasa atau hakim atau kepada orang yang berwenang untuk menegakkan amar makruf nahi munkar dan memutuskan suatu perkara dalam rangka menuntut hak orang yang teraniaya ini. Asalkan ia bertujuan untuk meminta bantuan dan keadilan, karena Al-Qur’an dalam surat An-Nisa ayat 148 sudah menerangkan hal ini: “Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

2 Meminta tolong untuk mencegah kemungkaran dan mengembalikan orang yang berbuat maksiat kembali ke jalan yang benar. Hal ini termasuk amar ma’ruf nahi munkar.

3 Meminta fatwa (istifta’) atau minta keterangan terhadap suatu penjelasan, hal ini hanya boleh dilakukan dengan tidak menyebutkan keburukan seseorang secara berlebihan. Sebagai contoh kita mengambil ibrah dari kisah istri Abu sofyan yang diam-diam mengambil uang suaminya lalu ia mengadukan kepada Rasulullah saw kalau suaminya pelit, lalu Rasulullah saw membolehkannya asalkan tidak berlebihan.

4 Memperingatkan kaum muslimin dari beberapa kejahatan seperti:

a. Apabila ada perawi hadis, saksi, atau pengarang buku yang bersifat jelek atau berkelakuan tidak baik, menurut ijma’ ulama kita boleh bahkan wajib memberitahukannya kepada kaum muslimin. Hal ini dilakukan untuk memelihara kebersihan syariat. Ghibah dengan tujuan seperti ini jelas diperbolehkan, bahkan diwajibkan untuk menjaga kesucian hadis dan syariat. Apalagi hadis merupakan sumber hukum kedua bagi kaum muslimin setelah Al-Qur’an.

b. Apabila kita melihat seseorang membeli barang yang cacat atau membeli budak (untuk masa sekarang bisa dianalogikan dengan mencari seorang pembantu rumah tangga) yang pencuri, peminum khamar, dan sejenisnya, sedangkan si pembelinya tidak mengetahui, maka kita boleh memberitahunya untuk memberi nasihat atau mencegah kejahatan terhadap saudara kita, bukan untuk menyakiti salah satu pihak.

c. Apabila kita melihat seorang penuntut ilmu agama belajar kepada seseorang yang fasik atau ahli bid’ah dan kita khawatir terhadap bahaya yang akan menimpanya. Maka kita wajib menasehati dengan cara menjelaskan sifat dan keadaan guru tersebut dengan tujuan hanya untuk kebaikan semata.

5. Menceritakan kepada khalayak ramai tentang seseorang yang berbuat fasik atau ahli bid’ah seperti, peminum minuman keras, penyita harta orang lain secara paksa, pemungut pajak liar atau perkara-perkara bathil lainnya. Ketika menceritakan keburukan itu kita tidak boleh menambah-nambahinya dan hanya diniatkan untuk kebaikan.

6. Jika seseorang sudah dikenal dengan julukan si pincang, si pendek, si bisu, si buta, atau sebagainya, maka kita boleh memanggilnya dengan julukan-julukan itu agar orang lain langsung mengerti,namun jika tujuannya untuk menghina, maka haram hukumnya. Jika ia mempunyai nama lain yang lebih baik, maka lebih baik memanggilnya dengan nama lain itu. Wahai para muslimah! Ku persembahkan tulisan ini agar kita bisa saling mengingatkan ketika lupa, dan sama-sama kita berdoa kepada Allah agar lidah-lidah kita selalu terjaga dari hal-hal yang dilarang. Untuk kaum Adam semoga juga bisa mengambil ibrah dari tulisan ini. Wallahu a’lam bi ash-shawab.

Sumber: Pencerahanhati, Abughifari

Senin, 17 Mei 2010

Manis Asam Asin....

Senen, 17 Mei 2010
Bismillah....

Mo curhat lagi nih..

jum'at kemaren pulang dari kantor sekitar jam 5 sore, hujan turun deras. Alhamdulillah ya Alloh...semoga setiap tetesan hujan ini menjadi berkah dari Mu... Hari Jumat adalah hari yang istimewa bagiku, hari dimana setiap pekannya aku pulang ke rumah orangtuaku. Rasanya ga sabar kalo udah di hari-hari menjelang hari jum'at. ini aja nulis di hari senen, tapi dah kepikiran mo pulang lagi (hehehe....)
oh iya lanjutin lagi curhatnya ya..., balik lagi ke hari jum'at pekan kemaren. Aku pulang mesti jalan ke depan karena nunggu bis Patas AC 49 jurusan Blok M - Priok. kebetulan ada temen-temen yang barengan jalan ke arah halte. ada aulia, mb yuyun, nur dan najwa (anaknya nur). Tadinya kita mo nerobos hujan tapi ternyata hujan makin deras, sedangkan diantara kami ada najwa yang masih kecil. Jadi kami putuskan untuk kembali lagi ke poiklinik sambil nunggu hujan reda, jadi kami bisa sholat maghrib dulu deh... Alhamdulillah Ya Robb..jadi di jalan tidak tergesa-gesa. Ba'da maghrib,lansung pulang. aku beda arah dengan mereka, karena aku ga'ikutan nyebrang jembatan penyebrangan. Jadi aku langsung tunggu bis di halte, tempat yang ga asing karena ada beberapa pedagang dan tukang ojek yang mengenalku (maklumlah...artiiiis, hehehe ^_^) Mereka begitu ramah denganku, ibu penjual kopi, bapa' penjual air mineral & beberapa tukang ojek. Kalo aku baru keluar dari gerbang menuju ke halte,sesampainya di halte mereka sudah menyapa dan memberitahu tentang bis yang akan aku naiki. Saat itu ternyata bis Patas AC 49 sudah lewat dan kondisinya sangat padat. Menunggu bis kira-kira 20 menitan, sebelum bis dateng ko' seperti melihat aulia. Ternyata mereka balik nyebrang lagi ke halte tempat aku nunggu bis. Aku Langsung menghampiri aulia dan bertanya, "kenapa balik lagi li...?", " macet banget ka, ga bisa gerak sama sekali" jwb aulia. mereka berencana naik ojek tapi mayoritas ojeknya lagi pada narik penumpang. sedangkan yang tersisa hanya satu ojek, dan ojek itu menolak karena dia tau kalo daerah yang sebrang macet total. Ga lama kami ngobrol, bis yang dari tadi aku nanti-nantikan datang juga akhirnya ( duh...kaya ' apa aja di nantikan ^_^), ternyata bisnyapun sesak, jadinya ku ga dapat duduk. Sampai di daerah taman anggrek Alhamdulillah aku duduk, karena ada salah satu penumpang yang turun. Jalanan padat juga ternyata, maklumlah akhir pekan.. kalo dalam perjalanan di bis, biasanya yang sulit aku hindari adalah tertidur di bis. Kaya'nya kalo dah di bis, cepet banget rasa ngantuk itu datang..(hehehe, bener-bener pelor)..Alhamdulillah ga' kebablasan sampai permai.

Dari permai nyambung lagi naik angkot mikrolet 14, angkotnya "ngetem" dulu nunggu penumpang di angkotnya penuh baru mau jalan. Ya...namanya juga kejar setoran. Di perjalanan menuju rumah, setiap pekannya selalu melihat pemandangan Kontainer yang mengantarkan petikemas ke atau dari pelabuhan Tanjung Priok. Mereka besar-besar dan jumlahnya banyak, terutama diakhir pekan ini. Dengan tampangnya yang besar plus menyeramkan, masiiiiiiih ada aja yang berani untuk menyalip mereka dalam perjalanan...siapa lagi kalo bukan si keci-kecil cabe rawit alias pengendara-pengedara sepeda motor. Di daerah kami sering banget terjadi kecelakaan, motor yang terserempet, Pengendara motor yang terlindas kontainer bahkan orang yang sedang menyebrang jalanpun terlindas kontainer. MasyaAlloh..... Rawan sekali daerah kami...
Maka dari itu daerah kami sering di juluki "daerah tengkorak". Pokoknya heboh deh...kalo membahas segala yang berhubungan dengan lalu lintas di daerah Tanjung Priok dan sekitarnya. Dulu, klo pulang kerja sering di jemput sama bapak naik motor kalo aku dah turun bis 49 (di daerah permai), sekarang aku dah ga' mau di jemput. Yaaaaah itu karena sangat rawannya daerahku bagi pengendara motor. Yang jelas, aku khawatir sama bapak, meskipun bapak inginnya selalu ngejemput aku. (hiks...jadi kangen bapak)

Alhamdulillah sampai juga di rumah. Di rumah cuma' ada kakak-kakak perempuanku dan ponakanku. Aku belum ketemu dengan sosok yang aku nanti-nantikan setiap pekannya. Biasanya, kalo aku pulang beliau lagi ada di rumah selalu menyambut aku dengan wajah yang bahagia dengan senyum yang mengembang sambil berkata "eeee, anakku sayang dah...pulang", Wuiiiiiiiiiiiiih...,seneng banget kalo beliau sudah berkata seperti itu. Dialah MAMAKU tersayang. saat itu aku belum bertemu, dan langsung bertanya sama kakak kemana mama'. Ternyata mama' belum pulang dari toko. Duh...aku merasa sedih banget, ko' dah malem seperti ini masih berkatifitas & belum beristirahat. Ga' lama sekitar 15 menit mama dateng. padahal aku sudah mau menyapa duluan, ternyata beliau sudah mendahului dengan wajah khasnya yang terlihat lelah masih saja memaksakan wajahnya untuk terlihat bahagia, sambil berkata dengan kalimat yang sangat dahsyat " ooo, ternyata anakku sayang dah...pulang yah??? " langsungku mencium tangan beliau dan mencium kedua pipinya. Ga' lama beliau duduk di dekatku ( tepatnya kami berada di kamar ), raut muka mama berubah menjadi memerah dan matanya berrkaca-kaca yang akhirnya mama menangis.
Ya Robb...disitu aku kaget, dan langsung menanyakan mama' kenapa. Ternyata mama' lagi sedih banget karena terjadi kesalahpahaman antar mama' dan kakakku. Sehingga kakak sempat membentak mama, yang membuat mama merasa sedih sekali. Saat mama bertengkar itu, mama serasa sesak sekali dan ingin berteriak saja. kata mama, mama' kangen sekali dengan indah (aku), rasanya mama ingin sekali ikut aku. Makannya mama' lebih suka pergi ke toko untuk menghindari kesalahpahaman ini. Ga' tahan kalo melihat orang yang kita sayangi menangis. Aku bilang mama' ga sendiri, ada Alloh yang slalu menemani. Kutanyakan ke mama mengenai sholatnya, Alhamdulillah tidak pernah bolong. Sebenarnya saat itu, aku sudah berusaha untuk tidak menangis di depan mama, agar aku bisa menguatkan mama. Tapi ternyata aku tidak tahan, dan akhirnya akupun ikut menangis dan memeluk beliau. "Ya Robb, ampunilah ...dosaku dan dosa kedua orangtuaku yang ku cintai...Ringankanlah beban mereka ya Alloh...Berikanlan keluasan Kesabaran & keikhlasan untuk mereka" Sepertinya mamaku lega dengan sudah menceritakan semuanya.., Yang jelaz beliau sudah tersenyum dengan manis kepadaku. Ya Robb aku ingin selalu melihat orang tuaku tersenyum bahagia sampai kapanpun. Disini aku tidak bisa menceritakan permasalahannya apa, karena ini adalah aib keluarga.

Aku hanya berharap & berikhtiar selalu untuk orang tuaku, aku, keluargaku, teman-temanku, saudara-saudara seiman nun jauh disana (palestina dll) bahagia di dunia dan di akhirat. Amin Ya...Rahman.

Jumat, 14 Mei 2010

Kisah Cinta Sejati


Siang tadi saya mendapatkan email dari seorang teman yang menuturkan sebuah kisah cinta sejati. Sebuah cerita dari Rumaisha Khairatun Hisan Dalam penuturannya dikisahkan sebagai berikut.

'Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9.30 seorang pria berusia 70-an datang utk membuka jahitan pada luka di ibu jarinya. Aku menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi. Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya. Aku merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang aku sempatkan untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru.

Pekerjaan yg tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter aku memutuskan untuk melakukannya sendiri. Sambil menangani lukanya, aku bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru.

Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari.

Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer. Lalu kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir. Aku sangat terkejut dan berkata,' Dan bapak masih kesana setiap hari walaupun istri bapak sudah tidak kenal lagi?'

Dia tersenyum ketika tangannya menepuk tangan ku sambil berkata, 'Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia kan?'

Aku terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tangan ku masih tetap merinding, 'Cinta kasih seperti itulah yang aku mau dalam hidupku.' Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis.

Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi. Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki.'

---
'Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kami pasangan hidup dan keturunan yang menyenangkan hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin orang-orang yang bertaqwa.'( Q.S: Al-Furqaan : 74)

Selasa, 11 Mei 2010

Berapa lama Kita dikubur?



Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet.

Baju merahnya yg Kebesaran melambai Lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang Es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram Ikatan sabuk celana ayahnya.

Yani dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke kanan & kemudian duduk Di atas seonggok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1915 : 20- 01-1965 "

"Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo'a untuk nenekmu" Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yg mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk Neneknya...

"Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah." Ayahnya mengangguk sembari tersenyum, sembari memandang pusara Ibu-nya.

"Hmm, berarti nenek sudah meninggal 42 tahun ya Yah..." Kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung. "Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 42 tahun ... "

Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana . Di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini: 19-02-1882 : 30-01-1910"

"Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah", jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya. "Memangnya kenapa ndhuk ?" kata sang ayah menatap teduh mata anaknya. "Hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka" kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. "Iya kan yah?"

Ayahnya tersenyum, "Lalu?"
"Iya .. Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 42 tahun dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 42 tahun nenek senang dikubur ..... Ya nggak yah?" mata Yani berbinar karena bisa menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya.

Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas ..... "Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek.
& nbsp;
Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak gelisah Di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya... 42 tahun hingga sekarang... kalau kiamat datang 100 tahun lagi...142 tahun disiksa .. atau bahagia dikubur .... Lalu Ia menunduk ... Meneteskan air mata...

Kalau Ia meninggal .. Lalu banyak dosanya ...lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti Ia akan disiksa 1000 tahun?
Innalillaahi WA inna ilaihi rooji'un .... Air matanya semakin banyak menetes, sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan, kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah Akan lebih parah lagi?
Tahankah? padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan?

Ya Allah... Ia semakin menunduk, tangannya terangkat, keatas bahunya naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri jenggotnya

Allahumma as aluka khusnul khootimah.. berulang Kali di bacanya DOA itu hingga suaranya serak ... Dan ia berhenti sejenak ketika terdengar ba tuk Yani.

Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan Bambu. Di betulkannya selimutnya. Yani terus tertidur.... tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti sebuah kehidupan... Dan apa yang akan datang di depannya...

"Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku..."

Sahabat bukan Teman Biasa ^_^


Untukmu Sahabatku..


Orang di sekitar lalu lalang terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing. Tak ada kata sapa yang mencipta senyuman.Hanya diam.
Handphone tetap pada tempatnya tak bergeser.Layarnya gelap.Tak ada yang memanggil atau mengirim SMS.Mulai jenuh.
Mungkin tak sedikit dari kita yang pernah mengalami kejadian seperti ini.Merasa suntuk dengan kesendirian.
Suatu keadaan dimana kita memerlukan teman sebagai pendamping dan pengisi hari-hari kita.
Teman.Kita boleh berteman dengan siapa saja tanpa membedakan status,kaya miskin,pangkat,ataupun martabat.Tapi bagaimana dengan sahabat..??

Sahabat,lebih dari seorang teman...
Ketika kita marah,dia berusaha meredam.Jika tak memungkinkan bicara,dia sementara diam sampai suasana dingin dan terkendali..
Ketika kita sedang berusaha,dia berikan kesempatan untuk kita memaksimalkan ikhtiar.Baru ketika kita sudah kepayahan,dia hulurkan tangan bantu kita.Bukan karena apa-apa,semata hanya ingin kita kuat dan tak selalu menggantungkan diri sama oranglain.
Ketika kita bahagia,dia tak selalu menuntut kita untuk berbagi dengannya.Diapun turut memberikan senyuman menatap kita.
Ketika kita sedang jatuh,dia kuatkan kita.walau kadang hanya dengan kata-kata,tapi tulus terpancar darinya.Mengokohkan hati kita dan meyakinkan kita bahwa ada dia yang selalu memdukung kita.

dan... masih banyak lagi yang dilakukan sahabat.. sadar atau tidaknya kita,sekecil apapun sahabat berikan yang terbaik untuk kita..
dengan kerendahan hatinya.. keikhlasan dan rasa kasih sayang pada kita..

sahabat,kau yang selalu dirindu..
dekat jauhnya dirimu,akan selalu di ingatan..


salam hangat persahabatn,

^.^

Kamis, 06 Mei 2010

Agar Nggak Stres dengan FB .:Sebuah Evaluasi:.



Share
Today at 12:07am
Oleh: M.Arif As Salman

idealis dan realistis. di satu sisi kita punya idealisme menjadikan fb sebagai ladang amal dan kebaikan, dan di sisi lain, realitanya tak sedikit orang yg di'perbudak' fb.., seolah2 tak pernah merasa puas dan cukup, ada2 saja yg terfikir, ingin dilihat, dibuka, dibaca, dstnya..

semuanya kembali pada pribadi masing-masing, apa niat awal kita ber-fb, apa tujuan dan target yang ingin kita capai, dan apa motivasi serta kepentingan kita di dalamnya..?

secara psikologi manusia cenderung suka dipuji atau dihargai (dari bukunya buya Hamka-Pribadi), fb pun menjadi sarana yg cukup empuk untuk mencari simpati dari/banyak orang lain, ada (walau beberapa orang yg tidak) tujuan orang menulis status agar ingin dibaca, lalu disukai, dan dikomentari, jika komentar baik, banyak yg suka, hati jadi riang, jika komentar tak ada, tak banyak yg suka, ada sedikit rasa sedih menyelinap.. secara tidak lansung inipun menguras pikiran dan perasaan, sehingga terkadang pusat pikiran dan perhatian teralih ke fb, hingga membuka fb menjadi sebuah kegemaran, sekedar ingin melihat ada yang suka, ada yang kasih komentar, dst-nya..
begitu juga ketika mem-posting tulisan, tautan, upload foto, dll-nya..

nah, solusinya adalah: ikhlas kan hati dalam setiap aktivitas yg kita lakukan, agar kita tidak melesat naik ke langit dg pujian (komentar-like) yg brdatangan, dan tak jatuh tersungkur ke bumi dengan (unlike-tidak ada komentar-atau komentar yg tak di inginkan) yg datang pada kita, setelah kita melakukan kebaikan, lupakanlah, itu lebih membuat hati lebih tentram..

ibarat sebuah perahu yang tengah berlayar di tengah lautan yg luas, maka jadkan fb sebagai jalan menuju tujuan kita, jangan kita tenggelam di dalamnya, ketika air di lautan kita biarkan masuk ke dalam perahu, lama-kelamaan ia akan tenggelam, ketika kita biarkan fb masuk ke dalam hati dan pikiran, lama-kelamaan kita akan tenggelam di dalamnya, menjadi candu, sehingga fb sudah menjadi kebutuhan no.1 tiada duanya..

dunia fb, seperti halnya dunia nyata, bedanya pada ruang, status ibarat kata yang kita ucapkan pada orang lain, maka jadikanlah ia sarana untuk mengatakan kebaikan..terserah apa ada orang yg suka, memuji dstnya, kita melakukan hanya karena Allah (ikhlas) dan sesuai dg perintah Allah dan petunjuk Rasul-Nya..

catatan ibarat kalimat-kalimat yang kita sampaikan atau ceritakan pada orang lain, maka isilah ia dengan kebaikan..

begitu pula foto dan video ibarat sebuah aktivitas kehidupan yang kita lakukan atau dapat dari orang lain, maka tampilkan yg bermanfaat dan memberi motivasi positif untuk orang lain..
dan jaringan pertemanan adalah sarana untuk saling berbagi kebaikan dengan orang lain..buatlah lingkaran ketaatan dengan jaringan itu, jika orang lain belum bisa memberi (give) kebaikan, carilah teman yg dapat kita ambil darinya kebaikan (take), dan kitapun dapat menyampaikan kebaikan yg telah kita miliki sebagai bentuk dari saling berwasiat karena Allah..

jadi, fb bisa menjadi sarana (take) untuk mendapatkan motivasi dan inspirasi kebaikan dari orang lain, begitu pula dapat menjadi sarana anda untuk menyampaikan ide/pikiran/cerita/motivasi/informasi yg bermanfaat yg kita miliki (give)

dan tak menutup kemungkinan fb juga bisa membuat orang terkena gejala 'stres', penyakit gelisah dan tak fokus..

jadi, mari kita gali kembali/kenali kembali apa niat awal kita beraktivitas dalam hidup ini, dalam hal ini FB, apa tujuan yg ingin kita capai dg sarana FB, kebaikan apa yg ingin kita dapatkan dg FB ini?
mari kita renungkan kembali:

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Swt Tuhan semesta alam..
wallahu a`lam..

sebelum melanjutkan ber-FB, kita evaluasi kembali diri kita sejak awal men-cimprungkan diri di FB. apakah selama ini banyak hal2 positif yg kita dapatkan atau malah sebaliknya?

hal-hal postif itu diantaranya: kita banyak tercerahkan, ilmu bertambah, lebih mengenal, dekat dan cinta pada Allah, Rasul, islam, dan kaum muslimin, semangat beramal dan beribadah bertambah giat dan hidup menjadi lebih terarah serta bersemangat, banyak punya teman yg menjadi sumber kebaikan, banyak info2 bermanfaat, motivasi dan inspirasi yg didapat, dstnya.. coba kita muhasabah/hitung..

ataukah selama kita masuk ke dunia FB, shalat kita jadi sering masbuk, jarang/tidak lagi tepat waktu, yang biasa shalat di mesjid, jadi shalat di rumah, yang biasanya khusyuk tak lagi bisa khusyuk, karena terfikir status yg ditulis/komentar, bacaan al-Quran sudah berkurang atau jarang karena waktu tersita banyak oleh FB, kalau biasanya dulu baca al-Quran tiap hari minimal 1 juz`, sekarang berkurang atau tidak sama sekali, begitu pula dengan shalat nafilah, jarang atau tak lagi shalat duha, biasanya bangun malam untuk tahajud, kini berganti duduk di depan FB,silaturahmi pun jadi berkurang, dulu biasanya kita selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi saudara kita setiap hari/yang sakit, kini seolah terabaikan, pekerjaan di rumah terabaikan (ibu rt), tugas dkantor tertunda/terabaikan (pegawai), buku pelajaran tdak dibaca (pelajar), dstnya..

sejenak kita perlu waqfah/berhenti, melihat diri, berkaca, bertanya pada diri..
jika ternyata kita masih lemah, labil, belum bisa mengontrol, dikerjai-bahasanya ust Nov-sebaiknya kita menjauh dahulu untuk menyiapkan diri agar lebih kuat, matang dan stabil..

umpama seseorang yang akan berlayar di tengah lautan yg cukup luas dan ganas, jika perahunya belum kuat, sedikit pengalaman, tubuh masih lemah, atau sakit-sakitan, sebaiknya ia tidak memaksakan diri untuk berlayar, jangan terlalu idealis, tapi berkacalah, realistislah, sabarlah dulu, ada saatnya untuk berlayar, lebih baik tidak dulu, daripada akan binasa di tengah laut nantinya..

konkritnya, mari luangkan waktu sejenak untuk waqfah, ambil kertas dan pulpen, renungkan, fikirkan semenjak kita masuk FB, tuliskan hal2 positif yg telah kita dapatkan, lalu tuliskan pula hal2 negatif (ditulis denga jujur) kemudian timbanglah, manakan yang lebih berat.. setelah itu putuskan langkah berikutnya, antara melanjutkan atau meninggalkan untuk sesaat atau selamanya...^_^

wallahu a`lam..

NB: Maaf sebelumnya kalau catatannya tidak sesuai/menyalahi EYD dan kaidah penulisan dengan bahasa indonesia yang baik. Ini adalah komentar saya terhadap status saya kemarin, menanggapi komentar dari teman-teman. Semoga bermanfaat, insya Allah..

Silahkan jika anda punya komentar, kritik, atau pandangan lain..

Bercermin Yuks!!!


BERCERMIN

INTRAKSI antara manusia ibarat sedang bercermin.Apabila dihadapan cermin kita tersenyum,
maka bayangan Kita pada cermin tersebut akan terlihat tersenyum pula.Begitu juga sebaliknya, manakala kita bercermin dalam keadaan marah, maka bayangan yang muncul akan terlihat marah juga.Jadi, apapun yang kita lakukan dihadapan cermin, maka hasilnya akan ada kesesuaian antara kondisi kita dengan bayangan.Disinilah berlaku pepetah : "Anda akan memetik apa yang Anda tanam" artinya apapun benih yang kita taburkan, maka itulah yang akan kita tuai.


Seperti itulah kita dalam bermu'amalah.Jika kita memperlakukan orang lain sarat dengan kasih sayang
yang melahirkan pengertian, mau memahami, merasakan perasaan orang, tumbuh perhatian, menghargai dengan tulus, toleransi dan lain sebagainya.Maka orang lain akan melakukan hal yang sama terhadap kita.Sebab kasih sayang yang kita tebarkan kepada orang lain adalah cerminan dari jiwa kita.Semakin hidup kasih sayang dalam sanubari kita, maka akan semakin indah orang lain bercermin terhadap diri kita.Orang lain akan melihat jernihnya pikiran kita, beningnya hati kita, dan halusnya jiwa kita.Secara otomatis kata-kata yang terluncur dari mulut kita enak di dengar.Tindak tanduk kita begitu teduh dipandang oleh mata.Wajah kita bercahaya.Senyum selalu kita dihadiahkan kepada setiap orang yang kita jumpai. Kasih sayang ini membentuk pusaran medan magnet.Memiliki lingkaran pengaruh cukup dahsyat. Sehingga siapapun yang terkena gelombangnya akan melakukan sikap yang sama.Artinya kasih sayang itu akan berbalas.


Hanya saja terkadang kasih sayang yang kita berikan kepada orang lain, tidak mampu ditangkap oleh
orang-orang yang hatinya kering dari air kasih sayang. Jiwanya gersang. Sebaik apapun kasih sayang yang kita berikan kepadanya, justru yang akan kita terima kebalikannya. Bagaikan kita mengelus dengan kasih sayang terhadap bisul seseorang.Yang ia rasakan adalah keperihan, penderitaan, dan kesakitan.Walaupun pada hakikat orang itu memiliki kasih sayang dilubuk hatinya.Cuma ia tidak mampu untuk mengungkapkannya saja.


Dan sebaliknya, bila yang kita berikan kepada orang lain adalah sebuah Kebencian yang ditampakkan dalam bentuk cacian, makian, hinaan, omelan,gerutuan, cemoohan, penipuan, penganiayaan, dan lain
sebagainya.Maka orang lainpun akan membalasnya tidak jauh dari apa yang kita berikan itu.Naifnya kita terkadang selalu menyalahkan sikap orang lain tanpa pernah memikirkan bahwa sikap orang lain itu berawal dari sikap kita. Kita berharap terlalu banyak dari orang lain. Kita menginginkan orang lain supaya memahami kita, sedangkan kita sendiri tidak mau memahami orang lain. Dengan kata lain kita senatiasa menyalahkan cermin. Bukan Diri kita sendiri.


Makanya janganlah sekali-kali kita belajar melukai hati orang lain, supaya hati kita tidak pernah luka.
Bila kita tidak pernah melukai orang lain, maka orang lain tidak akan punya alasan untuk melukai hati kita, sehingga kita selalu damai dibumi .Hidup penuh dengan persahabatan. Harmonis tanpa harus ada perpecahan.


Untuk melangkah ke arah sana, kita harus belajar memahami orang lain dan berlatih untuk peka terhadap perasaan orang lain. Kalau kita mampu merasakan sakit hati orang lain, maka kita tidak akan pernah melakukan sebuah kebencian.Dan untuk memahami orang lain tidak bisa kita lakukan tanpa kita memahami diri sendiri, atau dengan kata lain bercermin kepada diri sendiri. Kemampuan untuk bercermin kepada diri sendiri hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mampu memahami
dan menyadari Kasih sayang Allah SWT. Dan hati yang dapat meresapi kasih sayang Allah, pasti dapat juga memahami perasaan dirinya sendiri dan orang lain.


Orang yang tidak mampu bercermin kepada dirinya sendiri, tidak akan mampu menengok kesalahan dalam dirinya sendiri. Ia selalu beranggapan bahwa letak kesalahan pada orang lain. Ia juga sering menyalahkan semua orang, kecuali kepada dirinya sendiri, dan tidak pernah mengakui bahwa dirinyalah yang sebenarnya salah. Ia juga hanya memikirkan diri sendiri secara berlebihan alias egois dan tidak pernah berbuat yang bermanfa'at bagi orang lain. Kerjanya hanya membuat orang lain kecewa. Dan lebih parah lagi karena orang yang egois ini selalu memendam kebencian dan tidak
pernah mencurahkan kasih sayangnya kepada orang lain, maka ia tidak pernah merasa dikasihi oleh orang lain.


Kita harus ingat bahwa tujuan hidup kita adalah untuk menuai mardlotillah dengan menabur benih-benih rahmah dan manfa'ah. Kita harus memerankan sosok rahmatan lil 'alamien. Kasih sayang yang mengalir bagaikan mata air atau menebar seperti cahaya matahari. Membenci dan dibenci oleh orang orang lain bukanlah hal yang kita inginkan. Kecuali bila membenci itu ada landasan syar'I, seperti membenci kaum kuffar dan setiap pebuatan keji dan munkar. Namun sayang, dalam kehidupan kita sehari-hari sesama muslim, terkadang kita sering mengomel, menggerutu, dan mengeluh akan
sikap orang lain yang tidak kita sukai.Padahal tanpa kita sadari kita sudah mengembangkan sikap untuk membenci orang lain. Lalu dimanakah nilai kasih sayang itu ?


Oleh sebab itu, wahai para sahabatku, marilah kita bercermin kepada diri kita sendiri. Jangan terlalu
banyak menyalahkan orang lain. Kalau kita masih menganggap akar masalah berada pada orang lain, maka selamanya kita tidak akan keluar dari masalah itu. Salahkanlah diri sendiri. Tanyakan kepada hati nurani kita masing-masing, "Apa yang sudah aku berikan kepada orang lain ? Sudah betulkah sikapku terhadap orang lain ? Mengapa orang lain membenciku ? " Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya yang harus kita jawab dengan hati yang jujur. Kita baru bisa mendekati kasih sayang, kalau hati kita terbuka dan kita mau mengakui kesalahan-kesalahan yang telah kita lakoni di masa lalu.


Itulah sekelumit hikmah yang dapat kita petik dari aktivitas kita sehari-hari, yaitu bercermin.Toh, kalau
ada mutiara kebenaran dalam tulisan ini, itu tidak lain curahan kasih sayang Allah SWT dalam lintasan
hati seorang Hamba yang lagi bercermin diri sendiri. Sebaliknya, manakala ada kebatilan, penulis mohon ampun kepada Allah SWT dan berharap itu akan dilupakan dari benak kita. Dan marilah kita bersama-sama bermunajat kepada-Nya :


"Wahai Allah, yang Maha mendengar segala kata-kata jorok yang terluncur dari mulut lancang kami, Kami faham dengan suara kami terlalu sering membuat orang lain hatinya terluka dan kecewa.Maka tanpa kasih sayang dan ampunan-Mu, tidak mungkin kami terhindar dari ancaman Adzab-Mu.Maka ampuni lah kami."

" Wahai Allah, yang Maha mengetahui setiap niat kotor yang terlintas disanubari kami, kami tahu betapa jauhnya hati ini dari cahaya kasih sayang-Mu.Selama ini hati kami begitu gelap oleh kebencian.Maka setetes Kasih sayang dari-Mu adalah Kehidupan dalam hati kami.Maka Rahmati-lah kami."


" Wahai Allah, yang Maha Melihat semua tindak-tanduk kami yang tidak senonoh, Kami sadar apa yang telah kami perbuat jauh dari nilai kasih sayang dan manfa'ah, maka berilah kami petunjuk dalam menggapai Ridla-Mu.Maka bimbingilah kami dalam menata diri." Amin yarobbal 'alamien

Wallahu 'alamu bish showab.

Dikutip dari ceramah Ustad Udo Wardah